Suara.com - Dokter di Inggris mendesak pemerintah untuk menyediakan makanan gratis bagi anak-anak miskin selama liburan sekolah, merespon krisis yang ditimbulkan oleh pandemi virus corona.
Menyadur ABC News, Senin (26/10/2020), aliansi dokter menyebut sekitar empat juga anak di Inggris hidup dalam kemiskinan, di mana sepertiganya bergantung pada makanan gratis di sekolah.
Sekitar 2.200 anggota Royal College of Pediatrics and Child Health telah menyurtai Perdana Menteri Inggris Boris Johnson terkait penolakan rencana penyediaan makanan gratis selama liburan sekolah, mulai Oktober hingga liburan paskah.
Sebelumnya, Dewan Rakyat Britania pekan lalu telah menolak undang-undang yang memungkinkan adanya makanan gratis untuk anak-anak itu.
Para dokter mengatakan pandemi virus corona membuat banyak orang tua yang kehilangan pekerjaan atau pengurangan jam kerja. Alhasil, sangat penting untuk memastikan anak-anak miskin mendapatkan setidaknya satu makanan bergizi gratis setiap hari selama liburan.
"Keluarga yang sebelumnya mengelola kini berjuang untuk memenuhi kebutuhan karena terdampak Covid-19. Tidaklah cukup baik untuk mengantar meeka ke masa liburan dengan harapan yang terbaik," tulis para dokter.
Sebagian besar sekolah di Inggris akan memulai liburan selama satu pekan pada Senin (27/10).
Sekretaris Irlandia Utara Brandon Lewis, mengatakan anggota parlemen telah mengambil pendekatan lebih luas dengan meningkatkan tunjuangan kesekahteraan nasional, memberikan 63 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,2 triliun kepada komunitas lokal.
"Apa yang kami lakukan adalah memastikan bahwa kami menangani kemiskinan anak pada intinya, menempatkan struktur pada tempatnya yang berarti bahkan saat liburan sekolah, anak-anak bisa mendapatkan akses makanan yang mereka butuhkan," kata Lewis pada Minggu (25/10).
Baca Juga: Pentingnya Sertifikat TOEIC Bagi Siswa SMK, Bermanfaat untuk Lamar Kerja?
Komisaris Anak untuk Inggris, Anne Longfield, menyebut ia merasa ngeri sekaligus kecewa dengan perdebatan terkait bantuan makanan gratis ini di ranah politik.
"Kami adalah negara kaya, ini tahun 2020," kata Anne.
"Berdebat apakah kita harus memastikan anak-anaka yang lapar dan rentan memiliki cukup makanan untuk disantap adalah sesuatu yang sangat mirip dengan apa yang kita harap akan kita lihat di bab 'Oliver Twist' - novel yang terbit pada abad-19," tandas Anne.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026