Suara.com - Tinggi badan anak, salah satunya ditentukan dari genetik orangtuanya. Namun sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet menunjukkan bahwa meskipun genetik berperan dalam tinggi badan seseorang, tetapi nutrisi dan lingkungan berperan yang lebih besar.
Studi yang keluar bulan ini menganalisis pertumbuhan fisik anak-anak di berbagai negara dengan mengumpulkan data indeks massa tubuh dan tinggi badan dari 193 negara.
Dalam studi ini mencatat bahwa remaja di China telah mencapai peningkatan tinggi badan yang signifikan selama 35 tahun terakhir. Pada tahun 1985, tinggi rata-rata wanita berusia 19 tahun di Cina adalah 157,4 cm dan tinggi rata-rata pria berusia 19 tahun 167,6 cm. Pada 2019, angkanya masing-masing adalah 163,5cm dan 175,7cm.
Menurut penelitian, peningkatan tinggi anak laki-laki di China adalah yang terbesar di dunia dan peningkatan tinggi anak perempuan adalah yang terbesar ketiga.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi di China dalam empat dekade terakhir telah mengurangi malnutrisi pada anak-anak. Namun, ketidaksetaraan yang meningkat juga membuat anak-anak yang tinggal di daerah pedesaan tertinggal dari rekan-rekan mereka di perkotaan dalam hal asupan gizi dan tinggi badan.
Menurut studi tahun 2014 yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, wilayah yang lebih berkembang di China juga mengalami peningkatan obesitas pada masa kanak-kanak atau remaja berkat akses yang lebih besar ke camilan manis dan makanan cepat saji.
Studi Lancet membandingkan perubahan indeks massa tubuh (BMI) anak-anak dan remaja secara global. Negara-negara yang memiliki BMI tertinggi untuk kedua jenis kelamin antara lain Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Kuwait. Sedangkan negara-negara dengan BMI terendah antara lain India, Bangladesh, Timor Leste, Ethiopia, dan Chad.
Diperkirakan juga ada perbedaan rata-rata tinggi badan 20 cm antara anak usia 19 tahun di negara-negara tertinggi dan terpendek. Negara dengan populasi remaja tertinggi termasuk Belanda, Montenegro, Estonia dan Denmark.
Meski terjadi lonjakan pertumbuhan dalam 35 tahun terakhir, laki-laki berusia 19 tahun di China rata-rata 8,1 cm lebih pendek daripada mereka di Belanda dan perempuan lebih pendek 6,9 cm.
Baca Juga: Tinggi Badan Remaja Perempuan Lebih Cepat Naik daripada Lelaki, Kenapa?
Di beberapa negara berkembang telah mengalami peningkatan terbesar dalam tinggi badan anak. Tetapi banyak negara di Afrika Sub-Sahara tinggi anak tetap sama atau bahkan menurun, demikian dilaporkan AsiaOne.
Secara keseluruhan, anak perempuan di Korea Selatan, Vietnam, Arab Saudi, Turki dan beberapa negara Asia Tengah, dan anak laki-laki di Eropa tengah dan barat, memiliki perubahan paling sehat dalam status pertumbuhan tubuh selama tiga setengah dekade terakhir. Karena mereka memiliki peningkatan tinggi badan yang jauh lebih besar.
Memiliki tinggi badan rendah dan BMI rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas, gangguan perkembangan kognitif, dan kinerja pendidikan dan produktivitas kerja yang lebih buruk di kemudian hari.
Oleh karena itu, para peneliti merekomendasikan kebijakan untuk mendukung pertumbuhan yang sehat bagi kaum muda. Seperti menerapkan program makan sekolah gratis dan menerapkan pembatasan tentang berapa banyak karbohidrat olahan yang harus dimakan seorang anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya