Suara.com - Anosmia atau hilangnya penciuman salah satu gejala lain virus corona Covid-19. Awalnya cukup sedikit orang yang mengalami kondisi ini.
Tapi sekarang, sebagian besar pasien virus corona mengeluhkannya. Bagi banyak orang, hilangnya penciuman dan perasa bisa sangat parah dan bisa berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Hilangnya indra penciuman juga bisa memengaruhi kemampuan Anda untuk merasakan makanan normal dan membuat Anda frustasi.
Meski begitu, banyak ahli percaya bahwa kehilangan penciuman atau perasa disertai penurunan nafsu makan merupakan pertanda baik dari infeksi.
Karena dilansir dari Times of India, kondisi ini bisa melindungi orang dari tanda-tanda mematikan lainnya akibat virus corona Covid-19, yaitu serangan pernapasan dan peradangan.
Banyak dokter mengatakan bahwa orang yang kehilangan indra penciuman dan perasa serta orang yang mengalami gejala gastrointestinal hanya menderita batuk ringan akibat Covid-19.
Jadi, kehilangan indra penciuman dan perasa bukan berarti gejala virus corona , tetapi juga bisa pertanda tubuh terlindungi dari serangan pernapasan parah.
Menurut dokter di India, pasien dengan bentuk penyakit sedang atau parah dan membutuhkan perawatan ICU jarang sekali mengalami gejala berupa hilangnya indra penciuman dan perasa.
Artinya, gejala tersebut bisa menjadi pertanda seseorang hanya mengalami masalah ringan akibat virus corona Covid-19.
Baca Juga: Adakah Orang Tak Bisa Diberi Suntikan Vaksin? ini 4 Kemungkinannya!
Bagi sebagian orang, perubahan indra penciuman bisa terasa sangat menyengat. Kondisi ini bisa mengubah aroma dan rasa suatu makanan.
Seseorang mungkin tidak bisa mencium bau rempah-rempah, manisan dan makanan asam yang biasanya memiliki bau menyengat dibandingkan makanan lain. Bahkan kondisi ini bisa menurunkan nafsu makannya karena lidahnya tak bisa merasakan apapun.
Berita Terkait
-
Temuan Peneliti Swedia: Mengendus Bau Badan Bisa Bermanfaat dalam Terapi Kecemasan
-
Wuhan Promosikan Pariwisatanya, Warganet di Twitter Malah Ngamuk Ingat Awal Mula Virus Corona
-
Aksi Protes Pembatasan COVID-19 di China dan Penangkapan Jurnalis, Ribuan Massa Turun ke Jalan
-
Kasus Positif Covid-19 di RI Bertambah 6.699 Orang Pada Jumat Ini
-
Pasien Covid-19 Varian Alpha, Delta dan Omicron Hembuskan Virus Lebih Banyak
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja