Suara.com - Virus corona Covid-19 umumnya terjadi hanya dalam kisaran waktu dua minggu. Namun gejala Covid-19 bisa terjadi lebih lama, kurang lebi 6 minggu hingga berbulan-bulan.
Dalam gejala jangka panjang atau normal, Covid-19 bisa menganggu kesehatan perempuan. Melansir dari Medical News Today, banyak perempuan dengan gejala jangka panjang mengalami menstruasi yang tidak teratur. Mereka juga bisa mengalami pembekuan darah menstruasi yang tidak biasa atau sindrom pramenstruasi (PMS) yang memburuk.
"Saya perhatikan bahwa siklus menstruasi saya segera berubah ketika saya sakit dengan Covid-19," kata Rose, mantan pasien Covid-19 kepada Medical News Today.
"Dua minggu setelah mengalami Covid-19, saya seharusnya menstruasi tetapi saya tidak mengalaminya, dalam delapan bulan saya hanya lima kali menstruasi," imbuhnya.
Sementara Julia mantan pasien Covid-19 yang berusia pertengahan 40-an juga mengalami ggangguan siklus menstruasinya.
"Pada bulan Mei, saya melewatkan siklus menstruasi selama sebulan penuh. Pada bulan Juni dan kemudian Juli, saya kembali mengalami menstruasi tetapi sangat tidak menentu, berlangsung lebih lama dan sering kali berhenti kemudian berlangsung kembali," jelas Julia.
Sementara Edith melaporkan mengalami kelelahan yang ekstrim dan melemahkan, serta nyeri otot yang mengerikan. Edith juga menjelaskan bahwa dokternya mendiagnosis perimenopause. Dalam hal ini, Medical News Today setidaknya menanyai enam perempuan yang mengalami masalah menstruasi.
Meski masih belum jelas mengapa Covid-19 memengaruhi menstruasi, namun stres mungkin bisa menjadi salah satu alasan.
"Stres sendiri diketahui menyebabkan ketidakteraturan menstruasi dengan mengganggu sumbu hipotalamus-hipofisis-ovarium, sehingga bisa berpengaruh pada menstruasi," ujar Dr. Linda Fan, asisten profesor Obstetri, Ginekologi dan Ilmu Reproduksi di Yale School of Medicine.
Baca Juga: Terungkap! Vaksin Corona Gratis akan Dimulai Pada Januari
"Informasi yang dipublikasikan tentang efek SARS-CoV-2 cukup jarang. Namun, ada beberapa kemungkinan biologis bahwa virus dapat menyerang fungsi ovarium secara langsung," imbuhnya.
Studi kecil di China mengungkapkan bahwa 25 persen orang dengan Covid-19 mengalami perubahan menstruasi.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Reproductive BioMedicine Online pada bulan September menunjukkan bahwa dari 177 orang dengan Covid-19, 45 di antaranta (25 persen) melaporkan perubahan volume darah menstruasi. Sementara 50 orang atau 28 persen melihat berbagai perubahan pada siklus menstruasi mereka.
"Beberapa pasien mengalami siklus yang lebih berat dan yang lainnya memiliki volume yang lebih ringan. Ini mungkin terkait dengan penekanan hormon ovarium," ujar Dr. Valinda Nwadike, seorang dokter spesialis kebidanan-ginekologi di Amerika Serikat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025