Suara.com - Kompilasi neurologis mulai umum terjadi pada pasien Covid-19. Kondisi ini bisa menimbulkan stroke, kejang, hingga perubahan status mental. Sayangnya komplikasi neurologis akibat Covid-19 bisa terjadi pada pasien dengan gejala sedang.
"Ada beragam mekanisme di mana Covid-19 dapat menyebabkan komplikasi neurologis. Komplikasi ini dapat terjadi akibat respons imunologis tubuh terhadap virus," ujar Dr. Pria Anand, Kepala Divisi Neurlogi di Boston University School of Medicine pada Medical News.
Studi ini dilakukan bekerja sama dengan rekan-rekan peneliti lain dari Departemen Neurologi dan Penyakit Menular di Boston Medical Center, termasuk Drs. Anna Cervantes-Arslanian, Nahid Bhadelia, Davidson Hamer, Lan Zhou, dan David Greer.
"Semua pasien yang dilibatkan dalam penelitian kami memiliki komplikasi neurologis dan mayoritas tidak sakit kritis," ujar dokter Anand.
"Ini menunjukkan bahwa komplikasi ini tidak terbatas hanya pada pasien yang membutuhkan perawatan ICU atau ventilator," imbuhnya.
Melansir dari Medical News, dokter Pria Anand juga menyatakan bahwa kondisi kesehatan yang mendasari dapat mempengaruhi orang untuk mengalami komplikasi neurologis, seperti pasien yang sudah memiliki penyakit ginjal kronis.
Komplikasi neurologis memang lebih umum pada pasien yang lebih tua, terutama mereka dengan kondisi penyakit yang mendasari. Namun beberapa penelitian menemukan bahwa orang dewasa yang lebih muda dengan Covid-19 berisiko mengalami komplikasi neurologis yang parah seperti stroke.
"Fakta bahwa kami melihat komplikasi neurologis bahkan pada pasien yang tidak sakit kritis menunjukkan bahwa bahkan pasien dengan Covid-19 asimptomatik atau ringan yang tidak datang ke perawatan medis mungkin berisiko mengalami komplikasi ini juga," ujar dokter Anand.
Baca Juga: Jenis Baru Virus Corona di Inggris yang Menular Cepat Ditemukan di Australia
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
Terkini
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?