Suara.com - Menstruasi menjadi siklus fisiologis yang normal terjadi pada setiap perempuan. Menstruasi terjadi akibat sel telur yang tidak mendapat pembuahan dari sel sperma.
Kondisi menstruasi pada setiap perempuan bisa berbeda-beda. Namun secara medis, ada kriteria umum yang menunjukan kalau menstruasi terjadi dengan normal.
"Kriteria haid normal terbagi jadi empat secara umum. Pertama siklus. Itu dihitung dari hari pertama haid hingga hari pertama haid bulan berikutnya," kata spesialis obstetri dan ginekolosi dr. Darrell Fernando. Sp. OG., dalam siaran langsung Instagram 'Suara Perempuan' Stylo Indonesia, Selasa (22/12/2020).
Darrell menjelaskan bahwa siklus menstruasi yang normal terjadi dalam jarak 21-35 hari.
Sehingga jika umumnya, menstruasi teratur setiap 28 hari, namun saat sedang stres jasi mundur selama tiga atau empat hari artinya siklus menstruasi masih normal, selama jaraknyabmasih di bawah 35 hari.
Kriteria kedua, lanjut Darrell, terkait durasi terjadinya menstruasi sejak hari pertama hingga darah benar-benar kering.
"Itu rata-rata tujuh hari maksimal. Jadi kalau lebih dari 7 hari sampai sepuluh hari, dua minggu pendarahan terus maka ada sesuatu yang harus kita investigasi," tuturnya.
Kriteria ketiga mengenai jumlah pendarahan haid. Umumnya pendarahan akan sangat banyak saat dua hari pertama menstruasi. Setelah itu akan mulai berkurang, lanjut Darrell.
Namun jika bentuk darah keluar menyerupai gumpalan berukuran besar melebihi koin 500 maka sebaiknya diperiksakan ke dokter.
Baca Juga: Jarang Dibicarakan, Mantan Pasien Covid-19 Keluhkan Soal Siklus Menstruasi
"Atau keluarnya seperti darah segar itu harus perhatikan apakah ada sesuatu atau tidak," ucapnya.
Terakhir terkait nyeri haid. Menstruasi yang normal tidak akan mengganggu kualitas hidup. Menurut Darrell, rasa nyeri, pegal-pegal, sakit pinggang, namun tidak sampai mengganggu aktivitas itu masih dalam batas normal.
"Kalau sampai harus minum obat pereda nyeri setiap bulan atau sampai izin sekolah, kerja, kalau itu terjadi berulang kali sudah abnormal dan sebaiknya konsultasi ke dokter," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak