Suara.com - Jumlah pasien HIV AIDS yang berusia di atas 15 tahun cenderung menurun sejak 2019. Kementerian Kesehatan mengelompokan populasi masyarakat yang berisiko terinfeksi HIV-AIDS selama hingga 2024 mendatang.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menyampaikan ada beberapa populasi yang tren risiko terinfeksi menurun, ada juga yang meningkat.
"Perempuan pekerja seks, lima tahun ke depan proteksinya menurun. Pelanggan perempuan pekerja seks juga proyeksinya menurun," kata Nadia dalam webinar 'Tahun Baru dan Semangat Baru Menuju Akhir AIDS 2030', Selasa (28/12/2020).
Dikutip data Kemenkes, proyeksi ODHA di atas 15 tahun, pada populasi perempuan pekerja seks terdapat 6.861 orang tahun 2019. Kemudian turun 6.446 orang pada 2020. Estimasi Kemenkes angka tersebut akan turun turun hingga 2024 menjadi 4.960 orang.
Penurunan juga terjadi pada pelanggan perempuan pekerja seks yang pada 2019 tercatat sebagai ODHA ada 69.675 orang. Turun pada 2020 menjadi 64.416 orang, diperkirakan pada 2024 menjadi 46.176 orang.
Pengguna narkoba dan jarum suntik juga kecenderungan menurun dari 6.174 orang (2019) menjadi 4.800 orang (2024). Waria juga menurun dari 4.389 pada tahun 2019 diperkirakan pada 2024 menjadi 3.759 orang.
"Tetapi untuk laki-laki seks dengan lelaki terlihat dalam lima tahun ke depan ada tren peningkatan. Jadi kalau kita lihat pada 2019 itu hanya 70 ribu, 2024 mencapai 77 ribu," ucap Nadia.
Peningkatan juga diperkirakan terjadi pada pekerja seks laki-laki, lanjut Nadia. Peningkatan jumlah ODHA dari 5.122 orang pada 2019 menjadi 5.403 tahun 2024.
Namun, yang menjadi masalah saat ini, menurut Nadia adalah adanya peningkatan ODHA pada perempuan non populasi kunci. Artinya pasangan dari populasi kunci maupun populasi berisiko.
Baca Juga: Kasus HIV-AIDS Didominasi Usia Produktif, Dinkes Sleman Bakal Lakukan Ini
"Ini yang kita sebut ibu rumah tangga, terjadi peningkatan dalam infeksi baru HIV AIDS. Kita bisa lihat di non populasi kunci, ibu rumah tangga dan pada lelaki seks dengan laki-laki terjadi peningkatan infeksi HIV AIDS dalam 5 tahun ke depan. Ini jadi kewaspadaan kita untuk lebih perkuat bagaimana deteksi HIV dan lakukan upaya pencegahan," tuturnya
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!