Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 bukanlah wabah pertama dan terakhir yang semua orang lihat, meskipun gelombang virus bisa terus berkurang secara bertahap.
Tapi dilansir dari Times of India, ahli epidemiologi dan ahli medis mengatakan beberapa penyakit dan infeksi serius lainnya bisa berubah menjadi pandemi besar di masa mendatang.
Jika langkah-langkah pencegahan tidak dilakukan tepat waktu, ini bisa menjadi masalah besar. Berikut ini beberapa penyakit serius lainnya yang terbukti lebih menular daripada virus corona Covid-19.
1. Ebola
Wabah Ebola terbaru dianggap sebagai penyakit yang paling mematikan. Ebola menyebar melalui penularan cairan tubuh dan menempatkan petugas kesehatan yang berisiko tinggi terinfeksi.
Menurut data statistik terbaru, lebih dari 3400 kasus dan 2270 kematian telah dilaporkan. Vaksin untuk mencegah Ebola pun baru disetujui untuk digunakan pada Januari 2020 dan belum diluncurkan secara luas.
Jika langkah-langkah pencegahan tidak dilakukan, Ebola bisa berubah menjadi pandemi yang tidak terhindarkan dan berakibat sangat berbahaya.
2. Demam lassa
Demam lassa adalah infeksi virus yang menyebabkan gejala penyakit hemoragik. Demam lassa termasuk penyakit mematikan karena setiap 1 dari 5 orang yang terjangkit mengalami komplikasi di hati, limpa dan ginjal yang mengancam jiwa.
Baca Juga: Skor CT Scan 10, Hasil Tes Usap Wanita Ini Malah Negatif Virus Corona
Demam lassa juga lebih mudah menular melalui benda-benda rumah tangga yang terkontaminasi urine, feses dan transfusi darah.
Penyakit yang berasal dari Afrika ini juga memiliki konsekuensi jangka panjang, seperti gangguan pendengaran.
3. Virus marburg
Penyakit Virus Marburg merupakan keluarga virus penyebab Ebola yang juga menjadi pandemi mematikan.
Virus Marburg ini sangat menular dan bisa menyebar dengan cara menyentuh pasien hidup maupun sudah meninggal.
Virus Marburg ini menyebabkan kematian 88 persen. Pada wabah terakhir, penyakit ini merenggut nyawa 3 orang yang terinfeksi.
Wabah pertama dilaporkan pada tahun 2005 di Uganda, yang menyebabkan lebih dari 90 persen orang terinfeksi meninggal dunia.
4. MERS-CoV
Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), termasuk infeksi menular yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan masih menjadi epidemi menakutkan. Karena, virus ini bisa memicu pandemi dalam waktu singkat.
Meskipun jumlah kasus yang dilaporkan selama berbulan-bulan telah berkurang, para ilmuwan percaya bahwa kurangnya kebersihan pernapasan bisa memicu lonjakan kasus di seluruh dunia.
MERS-CoV juga erat kaitannya dengan SARS-CoV-2, karena keduanya menyebar dengan cara sama. Bahkan, keduanya memiliki respons antibodi sama di alam.
5. SARS
Wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) milik keluarga virus yang sama dengan COVID-19. Sejak wabah pertama di China tahun 2002, epidemi SARS menyebar ke lebih dari 26 negara dan mengakibatkan lebih dari 8.000 kasus.
Dalam banyak kasus, virus SARS disamakan dengan novel coronavirus. Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang tinggi, menunjukkan gejala yang sama, menular lewat tetesan pernapasan dan tidak memiliki pengobatan yang efektif.
Tapi, Covid-19 tetap mutasi yang jauh lebih kuat. Artinya, virus itu membawa dampak jauh lebih berbahaya bagi manusia. Meskipun wabah SARS ini sudah lama terjadi, para ilmuwan percaya wabah ini masih bisa terjadi kembali.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental