Suara.com - Nayonika Bidichandani, perempuan asal India ini sulit memercayai dirinya tidak terinfeksi virus corona Covid-19. Pasalnya, hasil CT scan menunjukkan skor 10 yang berarti infeksi virusnya sedang hingga tinggi.
Awalnya, Nayonika mengalami batuk, masuk angin dan demam ringan pada awal November 2020 lalu. Tapi, Nayonika berpikir kondisinya wajar karena sering minum jus dan air dingin beberapa hari belakangan.
Saat itu, Nayonika mulai mengonsumsi obat tablet crocin dan mox. Karena, ia sangat yakit hanya mengalami batuk dan pilek biasa, bukan terinfeksi virus corona Covid-19.
Tapi, demam Nayonika mulai meningkat selama beberapa hari. Lagi-lagi, ia bisa mengontrol suhu tubuhnya dengan mengonsumsi obat Crocin.
Pada hari Diwali, ia mulai merasakan keanehan ketika melihat semua orang di keluarganya mendadak batuk. Ia mulai tersadar ada kemungkinan dirinya terinfeksi virus corona dan menularkannya.
Sedangkan, kala itu demam Nayonika sudah hilang dan ia hanya mengalami batuk ringan. Tetapi, ia juga mengalami maag dan tidak bisa makan maupun minum.
Nayonika pun kembali berpikir kondisinya ini disebabkan perubahan cuaca atau hal lain, tapi bukan virus. Akhirnya, Nayonika dan keluarganya mulai mengonsumsi obat Ivermectin karena tetap memiliki dugaan mereka terinfeksi virus, tetapi belum siap melakukan tes Covid-19.
Setelah mentalnya mulai siap, mereka pun memutuskan untuk melakukan CT scan agar mereka bisa berada di tempat yang aman dan juga masih berpikir tidak terinfeksi virus corona Covid-19 di rumah.
Selain itu, kadar oksigen mereka selalu di atas standar dan mereka masih belum kehilangan indra perasa dan penciumannya. Jadi, mereka sangat yakin tidak terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Jangan Minum Alkohol 2 Hari sebelum dan 2 Minggu usai Vaksin, Ini Kata Ahli
Kemudian, Nayonika terkejut ketika melihat hasil CT scan miliknya dan ibunya. Skor CT miliknya mencapai 10 yang menunjukkan gejala Covid-19 tingkat sedang hingga tinggi.
Sedangkan, skor CT milik ibunya masih normal yang artinya baik-baik saja. Saat itulah, Nayonika langsung menjalani perawatan di rumah sakit selama 5 hari dengan pengobatan remdesivir, steroid dan pengencer darah serta antibiotik.
"Saya juga diberitahu bahwa maag saya mungkin tanda infeksi virus corona," jelas Nayonika dikutip dari Times of India.
Meski begitu, hasil tes usap Nayonika justru menunjukkan negatif virus corona Covid-19 pada hari pertama di rumah sakit. Dokter pun tidak bisa memahami penyebab hasil tes usap Nayonika negatif virus corona, sedangkan hasil CT mencapai skor 10.
Mereka pun berpikir bahwa ada kesalahan dari tes usap yang dilakukan. Akibatnya, Nayonika sendiri tidak yakin dirinya telah terinfeksi virus corona atau tidak selama 5 hari dirawat di rumah sakit.
Di sisi lain, ia memang tidak yakin karena seolah tak mungkin hanya beberapa orang di rumahnya yang menunjukkan infeksi virus dan lainnya baik-baik saja.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia