Suara.com - Menjaga anak sehat terutama di tengah pandemi merupakan kewajiban semua orangtua. Tapi tentu tidak mudah untuk bisa menjaga mereka sehat dan memenuhi nutrisinya bagi sebagian orangtua.
Terlebih, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan RI, diperkirakan bahwa 70 persen anak usia sekolah 5 hingga 12 tahun hanya mendapat sedikit nutrisi dari makanan yang biasanya dikonsumsi.
Nah, sebagai bentuk dukungan anak tumbuh tinggi, tangguh, dan tanggap, berikut ini 5 kiat dari pakar yang bisa dilakukan orangtua, berdasarkan siaran pers Indomilk, Selasa (12/1/2021)
1. Berolahraga atau beraktivitas fisik minimal 1 jam sehari
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, anak-anak mulai dari usia 6 tahun idealnya melakukan olahraga atau aktivitas fisik minimal 60 menit setiap hari.
Kebiasaan ini sangat berguna untuk meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat otot dan tulang, mengontrol berat badan, sampai menghindari risiko penyakit seperti diabetes, kanker, dan obesitas.
Saat anak beraktivitas fisik dengan teman sebaya, anak akan belajar cara bersosialisasi, berpikir kreatif, memecahkan masalah dengan mandiri, hingga melatih sportivitas. Olahraga bersepeda, senam di dalam ruangan hingga lompat tali di rumah aman dilakukan saat pandemi.
2. Pastikan mengonsumi makanan bergizi seimbang
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, energi yang dibutuhkan anak di usia sekolah berkisar antara 1.850 hingga 2.100 kalori.
Energi ini digunakan untuk berbagai fungsi tubuh, seperti: metabolisme 50 persen, Specific Dynamic Action 5 hingga 10 persen, pertumbuhan fisik 12 persen, aktivitas fisik 25 persen, dan sisanya terbuang melalui feses atau kotoran.
Baca Juga: Jangan Ragu Olahraga di Suhu Dingin, Bisa Pangkas Lebih Banyak Lemak
Adapun proporsi yang dianjurkan Kemenkes RI, 50 hingga 60 persen karbohidrat, 35 persen lemak, dan 10 hingga 51 persen proten. Baiknya saat memberikan nasi harus dibarengi dengan lauk ayam suwir, wortel, brokoli, dan telur, agar asupan makanan bergizi seimbang.
3. Minum susu bernutrisi lengkap untuk pertumbuhan
Anak-anak usia 5 hingga 12 tahun membutuhkan kalsium yang tinggi, terutama karena mereka akan mengalami pubertas dan tumbuh kembang fisik yang signifikan.
Berdasarkan rekomendasi AKG 2013, anak berusia 4 hingga 9 tahun membutuhkan 1000 miligram kalsium per hari, sementara anak usia 10 hingga 18 tahun membutuhkan 1.200 miligram kalsium per hari.
Kalsium berperan dalam membentuk kepadatan tulang dan gigi. Sumber protein membantu membangun jaringan tubuh si kecil, sementara Omega 3 membantu perkembangan sel-sel otak serta menjaga kesehatan jantung anak.
Selain itu, susu yang dilengkapi dengan vitamin A, B, C, D3, serta mineral seperti Zinc, Iodium Fosfor, dan serat pangan berperan penting dalam pertumbuhan generasi si kecil sehingga membantu anak tumbuh tinggi secara fisik, tangguh menghadapi tantangan, dan tanggap menyerap pelajaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda