Suara.com - Kesehatan remaja menjadi penentu masa depan perekonomian Indonesia. Hal tersebut diucapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Saat ini Indonesia telah masuk dalam jajaran negara 20 ekonomi terbesar di dunia yaitu G20 dan berada di peringkat ke 15.
Menurut Menkes Budi, Indonesia bisa masuk 5 besar ekonomi dunia asal kesehatan remaja diperhatikan dengan baik.
"Tahun 2050 banyak orang memprediksi Indonesia masuk G5," kata Menkes Budi dalam perayaan Hari Gizi Nasional ke-61 melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Senin (25/1/2021).
Ia melanjutkan, ada 45 juta remaja Indonesia atau setara dengan 20 persen total populasi Indonesia keseluruhan.
Jumlah generasi muda yang cukup banyak itu, lanjutnya, menjadi penentu penting dalam pendapatan Gross Domestic Product (GDP) negara di masa depan.
Mantan wakil menteri BUMN itu menjelaskan, GDP dihitung dengan menjumlahkan total pendapatan semua perusahaan Indonesia dan setiap individu di Indonesia. Jumlah GDP Indonesia sekarang berjumlah Rp 14.000 triliun per tahun.
"Kaitannya dengan Hari Gizi Nasional ini, saya terinformasi Hari Gizi Nasional ke-61 ini ingin fokus ke remaja agar bebas anemia," kata Menkes Budi.
"Generasi muda bisa sangat mendongrak GDP, akan mendorong ranking ekonomi negara tersebut di tataran dunia nantinya, artinya kalau kita benar urus dari sekarang," imbuh Menkes Budi.
Baca Juga: Menkes Tak Percaya Data Depkes, Rocky Gerung: Menteri Sebelumnya Bohong?
Untuk itu, ia mengingatkan pentingnya asupan gizi remaja yang harus terpenuhi dengan baik. Sehingga mereka akan memiliki fisik yang kuat.
Menkes Budi juga menekankan agar Kementerian Kesehatan memberikan contoh penerapan program makan satu piring nutrisi lengkap dan dilengkapi dengan hidup bersih sehat juga rajin olahraga.
"Pembangunan manusia dimulai dari fisik diikuti ketataran akal di mana kita akan menghasilkan orang yang pintar atau tidak pintar. Dilanjutkan ditataran hati di mana tahu mana indah dan tidak. Dan diselesaikan paripurna ditataran jiwa. Di mana kita tahu yang dilakukan benar, bermanfaat atau tidak."
"Keempat tataran harus dibangun besama. Kemenkes punya tanggungjawab besar untuk membangun masyarakat ditataran fisik," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!