Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya mengeluarkan izin penggunaan vaksin Covid-19 CoronaVac Sinovac, China, untuk lansia atau orang berusia 60 tahun ke atas.
Melalui surat edaran tertanggal 5 Febuari 2021 yang ditandatangani kepala BPOM Dr. Penny K Lukito disebutkan ada dua poin perubahan yang diajukan PT Biofarma selaku pengembang vaksin Sinovac di Indonesia, di antaranya:
- Penambahan indikasi untuk populasi lansia (60 tahun ke atas) dengan interval penyuntikan 0 dan 28 hari.
- Penambahan alternatif interval penyuntikan 0 dan 28 hari untuk populasi dewasa 18-59 tahun.
Menindaklanjuti ajuan tersebut, BPOM memberikan persetujuan penambahan indikasi dan posologi vaksin CoronaVac untuk penggunaan emergensi terbatas pada kondisi wabah pandemi.
Setelah pengajuan disetujui, BPOM meminta agar Biofarma melakukan studi klinik untuk memastikan efektivitas vaksin terhdao lansia. Badan POM juga berhak untuk meninjau atau mengevaluasi kembali aspek khasiat dan keamanan vaksin apabila ditemukan bukti baru terkait hasil dan keamanannya.
Selain itu, Biofarma juga wajib melakukan pemantauan farmakovigilans (penilaian efek samping) dan pelaporan efek samping obat ke Badan POM.
"Persetujuan registrasi variasi ini wajib dilaksanakan paling lambat satu bulan sejak tanggal persetujuan ini dikeluarkan," tulis BPOM.
BPOM telah memberikan izin edar terhadap vaksin Covid-19 jenis CoronaVac buatan Sinovac sejak 11 Januari 2021. Nomor izin edar yang berlaku EUA2057300143A1 yang berlaku pula untuk persetujuan baru di atas.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah sengaja menunda pemberikan vaksin Covid-19 untuk lansia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan lansia tidak termasuk penerima vaksin tahap pertama.
Alasan Budi menempatkan lansia setelah petugas publik lantaran vaksin yang digunakan ialah Sinovac. Menurut uji klinisnya, Sinovac bisa digunakan hingga usia 59 tahun.
Baca Juga: China Telepon Langsung Menteri Luhut soal Kerja Sama Vaksin Covid-19
Sementara ia menargetkan vaksinasi untuk lansia itu sekitar Maret dan April 2021 di mana saat itu terdapat vaksin lainnya yang datang.
"Jadi kita akan mulai untuk petugas publik dan lansia itu sekitar bulan Maret-April. Kalau misalnya selesai diharapkan akhir April atau awal Mei kita bisa melakukan untuk seluruh masyarakat," ujarnya dalam Raker dan RDP di Komisi IX, Kompleks Parlemen, Selasa (12/1/2021).
Berita Terkait
-
Pinkflash Kosmetik Dari Mana? Ternyata Jual Kosmetik dengan Zat Berbahaya
-
7 Pilihan Eyeshadow Lokal yang Sudah BPOM: Harga Terjangkau dan Aman
-
Hati-Hati! Selain Pinkflash, Ini 23 Kosmetik Berbahaya yang Izinnya Dicabut BPOM
-
Eyeshadow Produk Pinkflash Terbukti Berbahaya, Korban Bagikan Penampakan Mengerikan
-
8 Bahan Berbahaya dalam Kosmetik Temuan BPOM: Dari Merkuri hingga Pewarna Karsinogenik
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak