Suara.com - Tim investigasi asal usul virus Corona bentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kelelawar bukan sumber virus Corona yang menyebabkan pandemi COVID-19.
Menanggapi pernyataan tersebut, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pemerintah Amerika Serikat berharap dapat mengkaji data yang tercakup di laporan tersebut.
Psaki juga meragukan klaim sebelumnya yang menyebut laboratorium di kota Wuhan bukan tempat virus diciptakan.
Kepala tim WHO yang menyelidiki asal mula COVID-19 mengatakan kelelawar masih menjadi sumber potensial dan bahwa penularan virus melalui makanan beku merupakan sebuah kemungkinan yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Ia mengesampingkan kebocoran dari laboratorium.
Psaki mengatakan kepada awak media bahwa pemerintah AS tidak terlibat dalam rencana dan implementasi penyelidikan tersebut dan ingin melakukan tinjauan independen atas temuan tersebut dan data yang mendasarinya.
Psaki menambahkan bahwa meski pemerintah bergabung lagi dengan WHO, sangat penting bagi AS untuk bisa memiliki tim sendiri untuk menyelidiki asal usul virus Corona.
Peter Ben Embarek, yang memimpin tim ahli independen dalam kunjungan hampir sebulan di Wuhan, lokasi virus corona pertama kali muncul di pasar makanan laut pada akhir 2019, mengatakan hasil kerja tim mengungkap informasi baru, tetapi secara dramatis tidak mengubah anggapan mereka mengenai wabah.
Kemungkinan virus bocor dari laboratorium - yang menjadi subjek dari teori konspirasi - sangat tidak mungkin dan tidak membutuhkan riset lebih lanjut, kata Embrek.
Baca Juga: Temuan Baru, Pasien Covid-19 dengan Ventilator Berisiko Alami PTSD
Berita Terkait
- 
            
              7 Hewan dengan Kekuatan Superpower Alami yang Luar Biasa
 - 
            
              Ulasan Novel The First Gentleman: Saat Suami Presiden Jadi Sorotan Politik dan Dilema Pribadi
 - 
            
              Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
 - 
            
              Gedung Putih Umumkan Data Pribadi Warga Indonesia 'Diobral' ke AS, Kenapa Pemerintah Gagap Menjawab?
 - 
            
              Gedung Putih Unggah Meme Trump Pakai Jubah Superman, Tuai Kritik Netizen
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara