Suara.com - Para ahli akhirnya mengetahui bahwa paparan virus corona biasa, bukan SARS-CoV-2, tidak bisa melindungi orang-orang dari Covid-19 parah.
Berdasakan studi baru yang terbit Selasa awal pekan ini di jurnal Cell menemukan bahwa antibodi virus corona musiman tidak mencegah SARS-CoV-2 menginfeksi sel atau mengurangi keparahan Covid-19.
Ada empat virus corona yang bisa menyebabkan flu biasa, yaitu HCoV-229E, HCoV-NL63, HCoV-OC43. dan HCoV-HKU1. Kebanyakan orang sudah terpapar virus corona alfa ini dalam hidupnya, terutama saat masih anak-anak.
"Kami menemukan banyak orang memiliki antibodi yang dapat mengikat SARS-CoV-2 sebelum pandemi, tetapi antibodi ini tidak bisa mencegah infeksi," tulis penulis studi Scott Hensley, profesor mikrobiologi di Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania, dilansir Live Science.
Hasil ini berbanding terbalik dengan penelitian serupa yang terbit lebih dulu pada Desember tahun lalu di jurnal Science. Penelitian ini menemukan sebagian kecil orang yang membawa antibodi virus corona punya kemampuan menetralkan SARS-CoV-2.
"Tidak mengherankan jika studi ini tidak menemukan antibodi yang dapat mencegah infeksi," kata George Kassiotis, ahli imunologi di The Francis Crick Institute di Inggris, yang memimpin studi pertama.
Menurutnya, antibodi yang bekerja melawan berbagai virus corona hanya ada pada beberapa orang dan pada tingkat yang sangat rendah.
"Anak-anak lebih sering sakit pilek dari orang dewasa, yang artinya antibodi terhadap virus corona flu biasa tidak mencegah mereka dari virus itu lagi, akan sangat aneh jika antibodi dapat menghentikan mereka tertular virus Covid-19," sambungnya.
Namun, meski antibodi virus corona biasa tidak melindungi dari Covid-19, bukan berarti tidak ada jenis kekebalan lain, selain antibodi, yang memiliki efek perlindungan dan belum diuji.
Baca Juga: Positif Virus Corona, ASI Wanita Ini Berubah Warna Hijau Neon
Misalnya, studi yang terbit dalam jurnal Nature pada Juli tahun lalu menunjukkan sel T yang merespon virus corona terdahulu dapat bertahan selama beberapa tahun, dan beberapa juga mengikat SARS-CoV-2.
"Meskipun antibodi dari infeksi virus korona terdahulu tidak dapat mencegah infeksi SARS-CoV-2, ada kemungkinan sel B memori dan sel T yang sudah ada berpotensi memberi beberapa tingkat perlindungan atau setidaknya mengurangi keparahan penyakit Covid-19," jelas Hensley.
"Studi harus diselesaikan untuk menguji hipotesis itu," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental