Suara.com - Punya Masalah Intoleransi Laktosa? Coba Atasi Perlahan dengan Ini!
Tak semua orang bisa minum susu karena alasan tertentu, salah satunya intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa sendiri merupakan masalah kesulitan mencerna protein laktosa dari susu dalam tubuh. Akibatnya, seseorang akan mengalami gejala seperti kram perut, kembung, dan diare setelah minum susu.
Menurut Jetua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Hardinsyah MS menjelaskan, orang yang memiliki masalah intoleransi laktosa bisa melatih diri minum susu secara bertahap hingga akhirnya tubuh toleran.
"Atau gunakan susu fermentasi seperti yogurt," kata Hardinsyah dalam bincang-bincang daring World Milk Day dan Hari Susu Nusantara 2020, Selasa (2/6/2020) dari yang Suara.com kutip dari Antara.
Dadih atau dadiah, minuman tradisional dari Minangkabau juga bisa jadi pilihan untuk orang yang tak bisa minum susu.
Minuman yang populer di kalangan orangtua ini adalah yogurt dari susu kerbau yang difermentasi di dalam batang bambu, menghasilkan minuman dengan tekstur creamy dengan rasa asam, manis dan asin.
Susu khas Minangkabau yang sulit ditemui di perkotaan ini bisa dinikmati dengan emping beras alias ampiang dadiah lengkap dengan gula aren cair.
Hanya 35 persen orang di atas usia antara 7-8 tahun yang mampu mencerna laktosa. Seiring bertambahnya usia, usus kehilangan kemampuan untuk memproduksi enzim laktase yang cukup untuk mencerna protein laktosa dari susu.
Baca Juga: Borneo FC Dukung Liga 1 Kembali Digelar September
Ini kemudian mengarah pada akumulasi laktosa di saluran pencernaan, menyebabkan kembung, radang dan diare.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara