Suara.com - Penyakit kanker bisa dialami siapa saja, termasuk juga anak-anak. Pemahaman masyarakat Indonesia kebanyakan memahami kanker sebagai suatu benjolan pada organ tubuh.
Dokter spesialis anak dr. Tumpal Yansen Sihombing. Sp.A., mengatakan pemahaman itu memang benar. Tetapi kanker pada anak kebanyakan leukemia atau awam dikenal masyarakat sebagai kanker darah yang tidak menimbulkan bejolan
"Pada anak-anak kebanyakan kanker leukimia yaitu keganasan dari sel darah putih. Tentu saja gejala yg ditimbulkan tergantung dari jenis berat, ringan kanker tersebut," kata Tumpal dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (15/2/2021).
Ia menjelaskan, perawatan kanker pada anak ada tiga, yakni tindakan operasi, kemoterapi, dan radiasi. Tetapi, pada kanker leukemua, pengobatan yang boleh dilakukan hanya kemoterapi. Pilihan ketiga perawatan itu hanya bisa dilakukan untuk tumor padat seperti kanker tulang atau tulang mata.
Dokter Tumpal menyampaikan bahwa perawatan kanker harus dilakukan sesegera mungkin begitu diagnosa dokter ditegakan. Karena kebanyakan pasien di Indonesia mengetahui sakit kanker ketika kondisinya sudah parah.
Diakui dokter Tumpal, deteksi dini penyakit kanker di Indonesia masih sangat sulit. Sehingga kebanyakan pasien terlambat datang ke dokter.
"Penyakit kanker ini sangat sulit di Indonesia, biasanya datang karena tidak sengaja. Karena sudah lemas atau berdarah atau ada benjolan. Contoh kasus misalkan pada tumor mata, misal masyarakat bisa melihat kadang-kadang anak matanya terlihat kuning dan kalau berjalan sering tidak fokus. Kondisi itu mungkin belum ada benjolan di mata tetapi itu sudah masuk kondisi yang lebih berat," paparnya.
Kondisi itu yang belum bisa diantisipasi dengan teknologi medis di Indonesia, lanjut Tumpal. Dokter di RSUP Persahabatan itu juga mengingatkan, setelah anak mendapatkan pengobatan kanker, orangtua perlu rutin memastikannya berjalan sesuai jadwal.
Sekalipun tengah dalam kondisi pandemi Covid-19, dokter Tumpal menyampaikan bahwa pasien kanker jangan menunda pengobatan ke rumah sakit.
Baca Juga: Paling Rentan, Pasien Kanker Padat Diminta Dapat Prioritas Vaksin Covid-19
"Hal-hal seperti ini yang akan memperberat si anak. Jadi yang diutamakan adalah kita mencegah dengan protokol kesehatan pandemi covid," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!