Suara.com - Penyakit kanker terjadi ketika ada sel tubuh yang berubah menjadi abnormal. Dokter mengatakan, salah satu penyebab mutasi tersebut berkaitan dengan nutrisi dan pola makan.
Dokter spesialis gizi klinik, dr. Erwin Christianto, Sp.GK mengatakan, berkembangnya sel kanker terjadi karena banyak faktor. Selain genetik dan gaya hidup, makanan juga berperan tinggi.
Salah satunya menurut dr. Erwin adalah konsumsi makanan yang tinggi pengawet. Makanan-makanan kemasan yang dikeringkan, diasap, atau dibuat acar bisa meningkatkan risiko kanker.
“Metode-metode mengawetkan makanan, biasanya bahan makanan terutama dari hewani akan dikeringkan. Atau diberi garam supaya kandungan airnya berkurang dan tidak membusuk,” papar dr. Erwin, dalam webinar daring Nutrisi Pada Pasien Kanker, ditulis Jumat (19/2/2021).
Makanan-makanan yang diawetkan mengandung zat nitrat yang tinggi. Sedangkan makanan yang mengandung zat nitrat tinggi menurut penelitian berisiko menyebabkan kanker.
Meski begitu bukan berarti tidak boleh mengonsumsi sama sekali makanan yang digarami atau diasapi.
"Bukan harus dihindari sama sekali, tetapi harus dibatasi," ungkapnya.
Selain makanan yang diawetkan, pemanis buatan dalam jumlah banyak juga dikatakannya meningkatkan risiko terjadinya kanker.
Sejumlah penelitian sudah membuktikan dampak kelebihan pemanis buatan pada kesehatan tubuh. Selain risiko kanker, ada juga risiko obesitas dan diabetes melitus.
Baca Juga: Bolehkah Anak Dengan Kanker Dapat Imunisasi Sesuai Jadwal? Ini Kata IDAI
Batas aman konsumsi pemanis buatan menurut dr Erwin adalah 4 sachet atau 4 sendok teh perhari.
"Sekali lagi setiap orang harus melihat lagi bagaimana pola makannya. Saya sangat menekankan pola makannya. Selama kita hidup pola makan itu yang harus dijaga dengan baik," tambahnya lagi.
Namun jikapun sudah didiagnosis kanker, dr Erwin menyebut pasien tidak boleh kehilangan harapan hidup. Sebab dengan pengobatan yang sesuai, pasien kanker bisa memiliki angka harapan hidup yang lebih panjang.
"Pada pasien yang menderita kanker yang harus diperhatikan, harus punya semangat. Menderita kanker bukan berarti akhir dari kehidupan. Banyak contoh orang-orang yang bertahan hidup, kalau bisa diobati ya harus diobati. Kalau operasi ya operasi. Dan semua proses itu dikonsumsi dengan asupan makan yang cukup," tutup dr. Erwin Christianto.
Berita Terkait
- 
            
              Basreng Indonesia Ditarik BPOM Taiwan, Kenali Ciri-Ciri Cemilan dengan Pengawet Berlebihan
 - 
            
              Bukan Berhenti Berkarya, Ini Alasan Vidi Aldiano Vakum dari Dunia Musik
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Vidi Aldiano Pamit Sementara dari Panggung Musik, Ungkap Alasan Hiatus
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara