Suara.com - Kebutaan merupakan kondidi di mana seseorang tidak memiliki kemampuan untuk melihat. Kebutaan dapat berupa pandangan kabur, hingga ketidakmampuan membedakan benda. Kemudian ada juga kebutaan total, di mana seseorang sama sekali tidak bisa melihat apa-apa.
Kebutaan dapat terjadi pada siapa saja. Dilansir dari healthline, Biasanya seseorang yang mengalami kebutaan mengalami berbagai gejala, di antaranya:
- Pandangan buram
- Sulit untuk melihat bentuk
- Hanya melihat bayangan
- Saat malam penglihatan memburuk
Kebutaan juga dapat terjadi pada bayi dan anak-anak. Pada bayi, biasanya kebutaan dialami sejak lahir. Gejala-gejala yang ditimbulkan saat bayi dan anak-anak mengalami kebutaan, antara lain:
- Menggosok mata terus-menerus
- Sensitivitas ekstrim terhadap cahaya
- Fokus yang buruk
- Kemerahan mata kronis
- Robekan kronis dari mata
- Pupil putih, bukan hitam
- Pelacakan visual yang buruk, atau kesulitan mengikuti objek dengan mata mereka
- Keselarasan atau gerakan mata abnormal setelah usia 6 bulan
Kebutaan dapat disebabkan cedera yang terjadi pada mata sehingga menyebabkan kerusakan. Hal tersebut yang membuat penglihatan terganggu sehingga tidak bisa melihat suatu benda dengan jelas.
Selain itu, kebutaan juga bisa dipengaruhi berbagai penyakit mata, di antaranya:
- Glaukoma, yaitu kondisi mata berbeda yang dapat merusak saraf optik, yang membawa informasi visual dari mata ke otak.
- Degenerasi makula, yaitu kondisi yang menghancurkan bagian mata sehingga memungkinkan sulit melihat detail. Biasanya mempengaruhi orang dewasa yang lebih tua.
- Katarak, yaitu kondisi yang menyebabkan penglihatan keruh.
- Neuritis optik, yaitu peradangan yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan sementara atau permanen.
- Retinitis pigmentosa mengacu pada kerusakan retina. Hal ini dapat menyebabkan kebutaan, tetapi kasusnya yang jarang terjadi.
- Tumor yang mempengaruhi retina atau saraf optik sehingga menyebabkan kebutaan
Pada bayi biasanya kebutaan disebabkan beberapa hal seperti, infeksi, saluran air mata yang tersumbat, katarakn, strabismus (mata juling), amblyopia (mata malas), ptosis (kelopak mata terkulai), dan lain-lain.
Orang yang memiliki penyakit mata juga cenderung memiliki risiko kebutaan. Selain itu, diabetes dan stroke juga bisa menyebabkan kebutaan.
Kebutaan dengan gejala pandangan kabur biasanya akan diberi kacamata atau lensa kontak agar penglihatannya kembali jelas. Namun, untuk seseorang yang mengalami kebutaan total, biasanya harus mengalami pembedahan dan pengobatan tersendiri untuk mendapatkan kembali pengeihatannya.
Orang yang mengalami kebutaan biasanya juga akan belajar huruf Braille agar bisa membaca. Selain itu, bisa juga menggunakan anjing pemandu serta mengatur kondisi rumah agar aman saat berjalan. Untuk masalah uang, biasanya mereka harus melipatnya berbeda. Hal ini didasari dengan nominal uang agar tidak tertukar. (Fajar Ramadhan)
Baca Juga: Kebutaan Mengancam Pasien Diabetes, Dokter Sarankan Rutin Periksa Mata
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?