Suara.com - Kementerian Kesehatan telah menetapkan syarat kelayakan mendapat vaksinasi Covid-19 bagi orang yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Pasien jantung termasuk di dalamnya.
Bukan berarti pasien jantung tidak bisa mendapatkan vaksin Covid-19. Hanya saja ada kondisi yang harus diperhatikan.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Vito A Damay, Sp. Jp(K)., menjelaskan bahwa penyakit jantung ada bermacam-macam. Kelayakan mendapatkan vaksin Covid-19 bagi pasien jantung juga sangat dipengaruhi kondisi individual.
"Sehingga tidak bisa disamaratakan," kata dokter Vito dalam webinar daring "Apakah Saya Bisa Divaksin?" bersama Allianz Indonesia, Senin (22/2/2021).
Ia menjelaskan, pasien yang mengalami penyakit jantung koroner berhubungan dengan serangan mendadak pada jantung. Kondisi itu disebabkan adanya penyempitan di pembuluh darah koroner yang seharusnya berfungsi untuk mengaliri jantung dengan darah.
Pengobatan yang bisa dilakukan ada dua, yakni dengan operasi bypass atau dengan pemasangan ring.
"Apabila operasi bypass sudah selesai dilakukan dan orang itu dalam keadaan baik selama waktu 3 bulan, tidak ada gejala sakit dada, sesak nafas, maka dia layak dipertimbangkan untuk dapat vaksin," jelas dokter Vito.
Hal sama juga berlaku bagi orang yang melakukan perawatan melalui pemasangan ring. Ia menyampaikan bahwa jika pasien sudah menjalankan pemasangan ring secara utuh dan kondisinya terpantau baik selama tiga bulan, maka bisa dipertimbangkan untuk bisa mendapat vaksinasi Covid-19.
"Memang penilaian individual penting juga. Jadi jangan lupa bicarakan dengan dokter yang biasa kontrol," ucapnya.
Baca Juga: Pemain PSIS Septian David Maulana Ikuti Vaksinasi Covid-19 Gelombang Kedua
Sementara itu, untuk pasien yang mengalami penyakit gagal jantung atau lemah jantung juga harus terkontrol kondisinya. Jika dalam keadaan baik-baik saja, tanpa mengalami gejala sakit atau nyeri dada, maka layak dipertimbangkan mendapat vaksinasi.
"Jadi kalau mereka terkontrol baik sebetulnya bisa, yang dikecualikan adalah kalau mereka baru saja melakukan perawatan, kalau baru keluar dari rumah sakit, jangan dulu, tunda dulu sementara. Karena ini untuk kebaikan anda. Sekali lagi ingat kalau isi formulir (pendaftaran vaksin) jujur," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
Terkini
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya