Menurut American Academy of Dermatology (AAD), kerontokan rambut yang diinduksi virus corona Covid-19 disebabkan oleh telogen effluvium (TE), kerontokan rambut yang disebabkan oleh gangguan dalam siklus pertumbuhan rambut.
TE menyebabkan tingginya persentase folikel anagen (folikel yang secara aktif menumbuhkan rambut), memasuki fase istirahat sebelum waktunya di seluruh kulit kepala.
TE berlangsung antara enam hingga sembilan bulan sebelum rambut kembali ke ketebalan dan penampilan normal. Kondisi ini terjadi ketika lebih banyak rambut memasuki fase pelepasan (telogen) dari siklus pertumbuhan rambut pada waktu bersamaan.
Pusat Belgravia mengatakan 64 persen pasien pria dan 38 persen wanita mengalami gejala Covid-19 panjang. Rali Bozhinova, ahli trikologi superintdent di Belgravia Center pun mengatakan kerontokan rambut terkait TE sangat umum terjadi sekitar 3 bulan setelah periode trauma parah, penyakit atau stres.
Lonjakan dalam diagnosis menunjukkan tingkat stres yang ditimbulkan virus corona pada tubuh, tidak hanya menyebabkan TE sementara tapi juga memperburuk kerontokan rambut.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci