Suara.com - Orang yang memiliki antibodi Covid-19 tampaknya cukup terlindungi dengan baik dari SARS-CoV-2 (virus corona penyebab Covid-19). Hal ini yang memungkinkan mantan pasien Covid-19 terlindungi dari infeksi ulang, setidaknya dalam beberapa bulan.
Melansir dari Mdlinx, sebuah studi baru uang diterbitkan oleh Institut Kanker Nasional (NCI) menjelaskan mengapa infeksi ulang tampaknya relatif jarang. Penelitian ini telah ditebitkan pada JAMA Internal Medicine.
"Meskipun penelitian kanker dan perawatan kanker tetap menjadi fokus utama pekerjaan NCI, kami sangat ingin memberikan keahlian kami dalam ilmu serologi untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19 global," kata Direktur NCI Norman E. Ned, MD yang merupakan salah satu rekan penulis studi ini.
Data dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki hasil positif dari tes antibodi komersial tampaknya memiliki kekebalan substansial terhadap SARS-CoV-2 yang berarti mereka mungkin berisiko lebih rendah untuk infeksi di masa depan.
"Penelitian tambahan diperlukan untuk memahami berapa lama perlindungan ini bertahan," ujar kata Lynne Penberthy, MD, MPH, direktur asosiasi Program Penelitian Pengawasan NCI yang memimpin penelitian.
Para peneliti memperoleh hasil tes antibodi untuk lebih dari 3 juta orang yang melakukan tes antibodi SARS-CoV-2 antara 1 Januari hingga 23 Agustus 2020. Ini mewakili lebih dari 50 persen tes antibodi SARS-CoV-2 komersial uang dilakukan di Amerika Serikat selama waktu tersbeut. Hampir 12 persen dari tes ini adalah antibodi positif, sebagian besar tes yang tersisa negatif, dan kurang dari 1 persen tidak meyakinkan.
Sekitar 11 persen dari individu seropositif dan 9,5 persen dari individu seronegatif kemudian menerima tes amplifikasi asam nukleat (NAAT) yang kadang-kadang disebut sebagai tes PCR untuk SARS-CoV-2. Tim peneliti mengamati sebagian kecil individu dalam setiap kelompok yang kemudian memiliki hasil NAAT positif di mana mengindikasikan infeksi baru.
Tim menemukan bahwa, antara 3 persen hingga 4 persen individu yang seronegatif (belum pernah terinfeksi sebelumnya) memiliki tes NAAT positif. Tetapi di antara mereka yang semula seropositif (pernah terinfeksi sebelumnya) hanya sekitar 0,3 persen dari mereka yang terinfeksi ulang.
Baca Juga: Pengalaman Wartawan Ikut Vaksinasi Covid-19: Sempat Deg-degan Juga
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia