Suara.com - Cuaca mendung sejak pagi, sempat gerimis juga sedikit, Kamis (25/2/2021) ini. Tapi sejak menjelang pukul 08.00 WIB, ratusan wartawan sudah mulai ramai memenuhi kawasan Hall Basket Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
Hari ini adalah hari pertama pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 khusus untuk wartawan dan awak media, yang digelar sejak Kamis sampai Sabtu (27/2). Lebih dari 5.500 awak media tercatat akan mengikuti program vaksinasi selama tiga hari ini.
Saya (Ummi Hadyah Saleh --Red) adalah salah satunya, yang ikut di sesi pagi antara pukul 08.00 sampai 10.00 WIB di hari pertama ini. Total pada hari ini tampaknya ada sekitar 1.800-an wartawan dan awak media yang terjadwal ikut diberi vaksin.
Wartawan merupakan salah satu kelompok prioritas vaksin dikarenakan sering berinteraksi dengan banyak orang. Hal itu pula yang sebelumnya sudah ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada momen peringatan Hari Pers Nasional (HPN), Januari 2021 lalu.
Vaksin Covid-19 yang saya terima ini adalah vaksinasi pertama saya. Vaksin yang diberikan sama dengan yang sudah diterima banyak tokoh dan kalangan masyarakat lainnya yaitu CoronaVac dari Sinovac.
Terus terang, saya pun sempat merasakan takut dan deg-degan sebelum divaksin. Rasa takut dan deg-degan terutama saya rasakan saat masih menunggu antrean di tempat duduk yang diatur berjarak di Holding Area Hall Basket Senayan.
Bahkan saat akhirnya sampai di meja II untuk skrining, antara lain suhu tubuh, tekanan darah dan riwayat kesehatan, suhu tubuh saya tiba-tiba tercatat 37 derajat Celsius. Akhirnya setelah dicek kembali, suhu tubuh saya tercatat 36,9, hingga dinyatakan lolos dan bisa menuju meja III tempat penyuntikan vaksin.
Untungnya ketika proses penyuntikan, saya bisa lebih tenang, bahkan hampir tak merasakan apa-apa sama sekali. Selanjutnya, ketika memasuki masa observasi selama 30 menit, saya juga tak merasakan hal luar biasa atau keganjilan apa pun.
Kendati demikian, sekitar 1 jam setelahnya, ketika sudah selesai mengikuti proses vaksinasi, saya baru mulai merasakan sedikit nyeri di lengan kiri yang disuntik. Sempat agak susah mengangkat lengan saat itu, tapi lama-lama kemudian sudah normal kembali.
Baca Juga: Amankah Vaksin Covid-19 untuk Orang Alergi Konjungtivitis?
Pelaksanaan vaksinasi untuk wartawan di hari pertama ini dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, yang dibagi menjadi tiga sesi waktu. Hari kedua dan ketiga pun polanya akan sama.
Pelaksanaan sendiri tampaknya berjalan lancar dan tertata rapi, walaupun buat sebagian terasa agak lama ketika harus menunggu giliran. Sebelum divaksin, para wartawan yang telah datang dan dicek suhu tubuh di gerbang disinfektan, terlebih dahulu mengantre di tempat duduk masing-masing menuju meja pra-registrasi.
Setelah itu, peserta yang mendapat giliran dicek KTP atau kartu pengenalnya, dicocokkan dengan daftar yang sudah ada, lalu mendapatkan nomor antrean dan menuju ruangan registrasi. Di sini para wartawan kembali harus menunggu giliran, sebelum akhirnya menuju meja verifikasi data identitas (meja I).
Di bagian ini, para wartawan peserta vaksinasi lalu dibagi atas kelompok-kelompok lajur (A, B dan seterusnya) untuk menuju ruang vaksinasi di dalam gedung. Wartawan kemudian kembali mengantre untuk mendapat giliran menuju meja II yaitu untuk cek tensi darah, suhu tubuh dan skrining riwayat penyakit.
Ada beberapa meja seperti ini di tiap lajur (kelompok), sebelum kemudian wartawan yang lolos dipersilakan menuju meja IV yang ditempati vaksinator. Para vaksinator ini tampaknya berasal dari berbagai instansi atau lembaga berbeda, ada yang dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, TNI/Polri dan sebagainya.
Usai penyuntikan, selanjutnya para wartawan penerima vaksin bisa menuju meja IV untuk observasi. Di meja observasi ini, wartawan kembali diminta menunggu selama 30 menit untuk melihat apakah muncul gejala atau keluhan tertentu. Ada tempat lebih luas juga tersedia untuk menunggu di masa ini.
Berita Terkait
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
ID Liputan Dikembalikan, Ekspresi Diana Valencia Jadi Sorotan
-
Prabowo Ngamuk Korupsi Triliunan, Tiba-tiba Singgung Gaji Wartawan: Yang Duitnya Banyak Bos Kalian
-
Curhat Presiden Prabowo di Depan Wartawan: Gaji Kalian Sedikit, yang Mungkin Kaya Bosnya kan?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Instruksi Prabowo ke Cak Imin: Periksa dan Perbaiki Struktur Pondok Pesantren!
-
Cek Kebersihan MBG, Prabowo Minta BGN Segera Lengkapi Dapur dengan Test Kit
-
Minggu Malam di Kertanegara, Prabowo Temui Kepala BGN dan Sejumlah Menteri: Bahas Isu Apa?
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung