Suara.com - Meski sama-sama disebabkan oleh virus corona, Covid-19 mampu menginfeksi lebih banyak orang dibanding pandemi SARS yang terjadi 2003 lalu.
Dari hal ini bisa disimpulkan bahwa Covid-19 lebih menular daripada SARS. Mengapa demikian?
Penyakit Covid-19 sendiri disebabkan oleh virus SARS CoV 2, sedangkan SARS disebabkan oleh virus SARS CoV 1.
Untuk mencari tahu mengapa Covid-19 lebih menular dari SARS, peneliti harus menganalisis spike protein dari kedua virus yang mengikat dan menginfeksi sel manusia. Termasuk saat virus menyerang sel, dari seberapa cepat virus dari yang tidak aktif berubah menjadi aktif.
Hasilnya, peneliti menemukan SARS CoV 2 lebih mudah menyerang sel, menjadi aktif dan bertahan di posisinya. Sedangkan SARS CoV 1 lebih mudah lepas, dan tidak punya banyak waktu untuk menginfeksi sel sehat.
"Dalam simulasi kami menemukan bahwa SARS CoV 1 dan SARS CoV 2 benar-benar memiliki cara berbeda untuk berkembang biak di dalam tubuh dari waktu-waktu," ujar Peneliti Senior Mahmoud Moradi, Asisten Profesor Kimia Fisik dan Biokimia, University of Arkansas, mengutip Live Science, Jumat (26/2/2021).
"SARS CoV 1 bergerak lebih cepat di dalam tubuh, untuk aktif dan non aktif, sehingga ia tidak punya banyak waktu untuk menempel pada sel manusia, karena tidak stabil. Di sisi lain SARS CoV 2 lebih stabil dan lebih siap menyerang sel," sambung Moradi.
Sayangnya, temuan ini belum direview dan baru dipresentasikan pada 25 Februari 2021 lalu, dalam Pertemuan Tahunan Biofisik Society.
Menurut data Centers for Disease Control dan Prevention (CDC) sejak SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19 ditemukan, kini sudah menginfeksi lebih dari 112 juta warga dunia dan masih terus menyebar.
Baca Juga: Biasa Sarungan, Kali Ini Wapres Maruf Sporty saat Tinjau Vaksinasi Atlet
Sedangkan SARS menyebabkan lebih dari 8.000 orang sakit pada 2003, dan kasus terakhir dilaporkan pada 2004 lalu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami