-
Aksi mogok 630 siswa SMAN 1 Cimarga, Lebak, Banten, sebagai protes terhadap penindakan siswa perokok viral di media sosial.
-
Kontroversi ini meluas menjadi seruan kepada HRD perusahaan agar mencatat ( blacklist) jejak digital para pelajar tersebut dan menolak satu angkatan sebagai pertimbangan etika dan moral.
- Sebagian menganggap aksi ini sebagai aksi konyol karena membela perilaku yang melanggar peraturan.
Suara.com - Media sosial tengah diramaikan oleh perdebatan sengit mengenai tindakan indisipliner siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten.
Kontroversi ini berawal dari aksi mogok yang dilakukan ratusan pelajar yang menolak masuk kelas sebagai bentuk protes atas penindakan yang dilakukan kepala sekolah terhadap seorang siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.
Namun, aksi solidaritas ini belakangan menuai kritik dan kritik di media sosial karena dianggap solidaritas mendukung pelanggaran aturan.
Belakangan, diisukan publik ramai-ramai menyoroti kasus ini agar pihak Human Resource Development (HRD) perusahaan menandai lulusan sekolah tersebut sebagai catatan negatif. Terutama bagi mereka yang ikut aksi mogok sekolah.
Sejumlah akun di media sosial juga secara terang-terangan mendorong perusahaan untuk menjadikan kasus ini sebagai "bahan pertimbangan" dalam proses rekrutmen. Beberapa pihak mengklaim bahwa HRD profesional sudah mulai "menyimpan" jejak digital insiden ini.
"Beberapa HRD kenalan juga mulai ‘nyimpen’ jejak digital kasus ini sebagai ‘bahan’ pertimbangan kalau anak ini (dan denger-denger juga satu angkatan di SMA itu) ‘berkunjung’ ke perusahaan mereka,” tulis salah satu akun yang menjadi sorotan.
Bahkan, terdapat seruan yang lebih ekstrem agar seluruh siswa dari angkatan tersebut ditolak saat mengajukan permohonan magang atau melamar pekerjaan di masa depan.
Seruan ini didasarkan pada kekhawatiran publik terhadap moral dan etika para pelajar yang dinilai tidak menunjukkan disiplin, dengan harapan mereka menerima konsekuensi atas tindakan kolektif tersebut.
Pro dan Kontra Dampak Jejak Digital
Baca Juga: Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
Unggahan-unggahan yang memperluas perdebatan ini mendapat ribuan reaksi, membagi warganet menjadi dua kubu utama:
- Pendukung Ketegasan: Sebagian besar warganet mendukung sikap tegas yang menjadikan moral dan etika sebagai prasyarat penting yang harus dibentuk sejak masa sekolah. Publik menilai peristiwa ini menciptakan "catatan digital buruk" yang sulit dihapus dan harus dipertanggungjawabkan di masa depan, terutama saat memasuki dunia kerja atau melanjutkan studi.
- Kritik Generalisasi: Di sisi lain, muncul kritik keras terhadap tindakan menggeneralisasi. Sejumlah pihak menilai upaya untuk menghukum satu angkatan penuh sebagai tindakan yang tidak adil dan berlebihan. Mereka berpendapat bahwa tidak semua siswa terlibat aktif dalam aksi mogok, sehingga menyamaratakan seluruhnya akan berdampak merugikan bagi siswa yang tidak bersalah dan justru menimbulkan masalah baru.
Kasus SMAN 1 Cimarga ini menyoroti kembali betapa krusialnya jejak digital di era modern. Peristiwa ini berfungsi sebagai peringatan serius bagi pelajar dan orang tua mengenai konsekuensi jangka panjang dari tindakan indisipliner yang terekam dan diviralkan di ruang publik.
Dampak dari digital footprint semacam ini kini semakin dipertimbangkan oleh lembaga pendidikan tinggi maupun praktisi HRD dalam menilai karakter calon kandidat mereka.
Meski demikian, belum ada bukti valid bahwa para HRD perusahaan akan menandai peristiwa ini sebagai pertimbangan menerima karyawan di masa depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
Terkini
-
Bahlil Baru Loloskan 4 dari 190 Perusahaan Tambang untuk Kembali Beroperasi
-
Wamildan Tsani Tergeser, Orang Dekat Prabowo Glenny Kairupan Jadi Bos Baru Garuda Indonesia
-
Unilever Indonesia Tunjuk Hendri Widiarta sebagai Direktur HR, Ini Profilnya!
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Lesunya Penerimaan PNBP Dorong IHSG Memerah Hari Ini
-
2 Faktor Pendorong Kurs Rupiah Menguat Hari Ini, Tembus Rp16.603 per Dolar AS
-
Krisis BBM Swasta Makin Parah! Giliran SPBU Vivo Umumkan Stok Sudah Habis
-
Blak-blakan Jusuf Hamka di Sidang! Bongkar 'Dosa' Tito Sulistio Sejak di CMNP Hingga BEI
-
Kuasai 45 Persen Ekspor, Bahlil Ingin RI Ikut Andil Tentukan Harga Batu Bara
-
Bos Danantara Klaim Hemat Rp 8,3 Triliun Setelah Hapus Tantiem Komisaris BUMN