Suara.com - Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech tampaknya mencegah infeksi Covid-19 tanpa gejala atau asimptomatik. Hal ini dinyatakan dalam sebuah tinjauan catatan kesehatan Israel.
Melansir dari Medpage Today, sebuah studi kasus kontrol besar yang melibatkan lebih dari satu juta orang untuk menguji perkiraan efektivitas vaksin Pfizer.
Efektivitas vaksin Pfizer dalam uji Israel adalah 46 persen pada hari ke 14 hingga 20 setelah satu dosis vaksin.
Sementara efektivitas meningat jadi 92 persen setidaknya 7 hari setelah dosis kedua. Hasil tersebut dilaporkan oleh Ran Balicer, MD, PhD dan rekan penelitian dari Clalit Health Services di Tel Aviv.
Menggunakan proxy untuk infeksi tanpa gejala, mereka memperkirakan 29 persen kemanjuran vaksin pada hari ke 14 hingga 20 setelah dosis pertama untuk infeksi tanpa gejala dan 90 persen pada 7 hari atau lebih setelah dosis kedua. Penelitian telah diterbitkan pada New England Journal of Medicine.
Penulis penelitian mendefinisikan infeksi tanpa gejala sebagai infeksi yang dikonfirmasi oleh PCR tanpa laporan gejala selama rujukan dan pemeriksaan awal dengan dokter.
Dari 20 Desember 2020 hingga 1 Februari 2021, semua individu yang baru divaksinasi dicocokkan dengan kontrol yang tidak divaksinasi berdasarkan variabel yang terkait dengan kemungkinan vaksinasi atau tingkat keparahan Covid-19.
Secara keseluruhan, 596.618 orang dicocokkan dengan kontrol yang tidak divaksinasi yang cenderung lebih muda dan memiliki kondisi kronis lebih sedikit. Usia rata-rata peserta adalah 45 tahun.
Sekitar 57 persen tidak memiliki faktor risiko penyebab keparahan Covid-19. Sekitar sepertiganya kelebihan berat badan, 17 persen menderita hipertensi, dan 5 persen menderita asma.
Baca Juga: Belum Ada yang Menolak, Pemkot Jogja Klaim Minat Warga DIvaksin Tinggi
Perkiraan efektivitas vaksin setidaknya 7 hari setelah dosis kedua adalah 94 persen untuk gejala penyakit Covid-19, 87 persen untuk rawat inap, dan 92 persen untuk Covid-19 parah.
Untuk mencegah kematian terkait Covid-19, perkiraan efektivitas vaksin adalah 72 persen pada 14 hingga 20 hari setelah dosis pertama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online