Suara.com - Vaksinasi Covid-19 dosis kedua untuk petugas pelayanan publik dan lansia akan diberikan dalam waktu dekat.
Dokter mengatakan jika Anda mengalami alergi atau efek samping parah lainnya, maka ada kemungkinan Anda tidak mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua.
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI mengatakan jika pada penyuntikan vaksin Covid-19 dosis pertama menimbulkan reaksi alergi, maka vaksin dosis kedua tidak bisa diberikan kembali.
"Ketika seseorang alergi, terhadap satu bahan di dalam vaksin tidak boleh diberikan lagi," ujar Prof. Iris dalam acara talkshow virtual BIBIR COVID, Kamis (4/3/2021).
Alergi terhadap vaksin disebut sebagai kontraindikasi, yaitu tubuh melakukan perlawanan terhadap zat yang terkandung dalam vaksin.
Kontraindikasi ini bisa berupa kemerahan hingga rasa gatal di kulit, dan ini kasus yang paling banyak ditemukan setelah vaksinasi Covid-19.
Namun yang berbahaya adalah efek alergi berupa anafilaksis yang bisa mengancam nyawa. Biasanya dampaknya tidak hanya reaksi lokal, tapi sudah sistemik.
Seperti pusing kepala hebat, mual, muntah, wajah membengkak, bahkan hingga hilang kesadaran.
Itulah mengapa kata Prof. Iris saat proses vaksinasi petugas medis sudah siap sedia dengan aneka obat penawar alergi.
Baca Juga: Ratusan Pedagang di Cianjur Diberi Vaksin COVID-19
"Oleh karena itu sebelum menyuntik, kita menyiapkan anafilaksis kit, yang berisi obat-obatan yang memberikan penawar kalau terjadi anafilaksis," papar Prof. Iris.
Perlu diingat, anafilaksis tidak hanya terjadi pada proses vaksinasi Covid-19, tapi juga terhadap semua vaksin maupun terapi pengobatan lainnya.
"Itu bisa terjadi pada setiap vaksin, bukan Sinovac saja, semua vaksin. Bahkan obat, makanan bisa menyebabkan anafilaksis serius," pungkas Prof. Iris.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Sosok Felicia Elizabeth yang Laporkan Owner Bake n Grind ke Polisi
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis