Suara.com - Kanker pankreas salah satu penyakit yang gejalanya sulit dikenali. Beberapa gejalanya terkait dengan penyakit kuning yang berkembang jika kanker menyumbat saluran empedu.
Macmillan Cancer Support menjelaskan penyakit kuning adalah kondisi ketika kulit dan bagian putih mata mulai berubah menguning.
Penyakit kuning juga bisa menyebabkan warna feses menjadi lebih pucat dan berbau. Gejala lain dari penyakit kuning termasuk kulit gatal dan kencing berwarna kuning tua.
Tapi, kanker pankreas bukanlah penyebab penyakit kuning yang paling umum. Penyakit lain yang memengaruhi hati dan saluran empedu adalah penyebab yang paling unum.
Gejala lain dari kanker pankreas meliputi kehilangan nafsu makan, kelelahan, suhu tinggi hingga menggigil dan kehilangan berat badan tanpa diet atau olahraga.
Cara mengatasinya
Menurut NHS dilansir dari Express, Anda harus konsultasi dengan dokter ketika mengalami salah satu gejala tersebut. Dokter akan memeriksa bagian perut dan meminta sampel urine atau menyarankan tes darah.
Perlu diingat, penyakit ini bisa menyerang semua orang dengan penyebab yang tidak jelas. Tapi, ada sejumlah faktor yang meningkatkan risiko seseorang menderita kanker pankreas.
Menurut Cancer Research UK, sekitar 20 dari 100 kasus kanker pankreas di Inggris (sekitar 20 persen) disebabkan oleh merokok.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu Ternyata Air Kelapa Baik Bagi Penderita Diabetes
Rokok tembakau, cerutu dan vape semuanya meningkatkan risiko kanker pankreas. Penelitian telah memberikan hasil yang beragam, tapi tembakau tanpa asap yang populer di Norwegia dan Swedia salah satu yang meningkatkan risikonya.
Faktor risiko lain yang terkait dengan kanker pankreas adalah obesitas. Cancer Research UK melaporkan, sekitar 10 persen dari 100 kasus kanker pankreas di Inggris terkait dengan obesitas.
Anda juga berisiko menderita kanker pankreas bila berusia di atas 75 tahun, memiliki kondisi medis tertentu dan memiliki riwayat kanker pankreas dalam keluarga.
Berita Terkait
-
Benarkah Main HP Saat BAB Bisa Picu Ambeien? Ini Peringatan Ahli!
-
Putin Selalu Bawa Pulang Urin dan Kotoran BAB Usai Kunjungan Luar Negeri, Alasannya Nggak Main-main!
-
3 Fakta Tersangka Buang Air Besar di Mobil Polisi Bengkulu, Viral di Media Sosial!
-
Ironi Jakarta: Kota Metropolitan, Warganya BAB Tanpa Sanitasi Layak!
-
850 Keluarga di Jakarta Masih BAB Sembarangan, Legislator PSI Geram: Ini Soal Martabat Manusia!
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital