Suara.com - Berdamai dengan penyakit menjadi cara utama pasien ginjal mendapatkan kualitas hidup yang baik. Efeknya, risiko komplikasi berkurang dan manfaat pengobatan meningkat.
Memperingati Hari Ginjal Sedunia yang jatuh tepat pada hari ini, Rabu (10/3/2021) edukasi tentang pasien ginjal hadir melalui webinar ‘Living Well with Kidney Disease’.
Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia, Dr. Aida Lydia, PhD., SpPD, K-GH menekankan upaya untuk berdamai dengan penyakit ginjal untuk mencapai hidup yang berkualitas.
Selain itu, beban akibat penyakit ginjal kronis (PGK) termasuk keluhan, komplikasi, dan pengobatannya, dapat menurunkan kualitas hidup tidak hanya pasien, tapi juga pendamping dan keluarga pasien.
"Umumnya pasien datang dalam kondisi yang sudah lanjut, di mana fungsi ginjal sudah sangat rendah dan telah terjadi komplikasi akut dari PGK itu sendiri, sehingga pilihan pengobatan yang ditawarkan juga terbatas," ungkapnya.
Penurunan kualitas hidup pasien secara umum akan berdampak pada luaran/outcome klinis serta kepuasan pasien. Sayangnya menurut dr Aida, sepertiga pasien belum mengetahui benar penyakitnya.
Ia mengatakan, banyak manfaat untuk mengedepankan kualitas hidup pasien pada penyakit ginjal kronis.
"Untuk dapat hidup berkualitas dengan PGK, pasien harus dapat tetap berperan dalam kehidupannya. Peran ini diartikan sebagai kemampuan untuk terlibat dalam aktivitas, diantaranya bekerja, belajar, bertanggung jawab pada keluarga, berpergian, berolahraga, beraktivitas sosial dan berekreasi," paparnya.
Selain itu, pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis alias cuci darah, pasien dan pendampingnya perlu memahami mengenai pembatasan asupan cairan dan diet, serta obat rutin yang dikonsumsi.
Baca Juga: Jadi Penyebab Meninggalnya Ibunda Denny Cagur, Kenali Nefropati Diabetik
Pendekatan ini bertujuan untuk membentuk ketahanan pasien PGK dengan meningkatkan hubungan sosial antar pasien.
Pendekatan ini dapat dicapai dengan membentuk kelompok pasien penyakit ginjal dan memberi dukungan edukasi dan evaluasi, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri pasien.
"Selain itu, pengobatan aspek kejiwaan akibat kondisi penyakit ginjalnya seperti gangguan cemas, depresi, gangguan tidur, dan stres juga harus diberikan demi mengoptimalkan peran pasien dalam kehidupannya," ungkapnya.
Adapun empat kunci dalam pemberdayaan pasien untuk mencapai hidup yang berkualitas, menurut dr Aida antara lain:
- pemahaman mengenai peran masing-masing individu (pasien, pendamping/keluarga pasien, tenaga kesehatan dan pembuat kebijakan),
- pengetahuan pasien yang cukup mengenai penyakitnya untuk berperan dalam pengambilan keputusan,
- kemampuan pasien pada self-management,
- lingkungan yang mendukung.
Berita Terkait
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Penting! Batas Minum Air Putih untuk Penderita Ginjal, Jangan Kelebihan
-
6 Gejala Penyakit Ginjal yang Sering Muncul di Malam Hari, Waspada!
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern