4. Tes kepadatan tulang (BMD)
Tes kepadatan tulang mengukur massa tulang di area utama tubuh Anda, seperti pergelangan tangan, pinggul, dan tumit. Ini adalah tes penting untuk mendiagnosis osteoporosis, suatu kondisi di mana tulang menjadi lemah, rapuh dan sangat rentan terhadap patah dan kerusakan.
Tes kepadatan tulang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda, namun, teknik yang umum adalah pemindaian “dual-energy X-ray absorptiometry (DEXA) karena pemindaian ini meningkatkan akurasi penghitungan risiko patah tulang.
Tes kepadatan tulang menggunakan sinar-X untuk mengukur berapa gram kalsium dan mineral tulang lainnya yang dikemas ke dalam segmen tulang dan tulang yang paling sering diuji berada di tulang belakang, pinggul, dan lengan bawah.
Tes kepadatan tulang bisa dilakukan dua kali dalam setahun dan tidak ada kriteria usia yang ditentukan.
5. Profil hormonal perempuan
Ketidakseimbangan hormon sering terjadi akhir-akhir ini karena perubahan gaya hidup dan pemicu stres di tempat kerja dan di rumah. Tes darah hormon dapat mengungkapkan banyak informasi penting tentang kesehatan perempuan.
Selain itu, tes darah untuk mengukur kadar hormon perempuan juga dapat berperan dalam mendiagnosis kondisi medis seperti PCOD / PCOS, penyakit tiroid atau diabetes. Tes profil hormonal mungkin termasuk estrogen, progesteron, hormon perangsang folikel (FSH), testosteron / DHEA, hormon tiroid.
Oleh karena itu, sangat penting bagi perempuan untuk selalu waspada terhadap kesehatannya dan menjalani tes skrining kesehatan secara rutin.
Baca Juga: Tes Pap Smear Sebelum atau Setelah Menikah? Ini Jawaban Dokter Kandungan
Meskipun tes yang tercantum di atas akan membantu Anda mendeteksi sejumlah penyakit dan memantau kesehatan Anda, berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk memahami relevansi tes sebelum mendapatkannya dan jika ada tes lain yang diperlukan berdasarkan profil medis dan riwayat Anda.
Berita Terkait
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
Puskesmas Gambir Lakukan Skrining Massal untuk Deteksi Dini TBC
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Mengatasi Skrining BPJS Kesehatan Error dan Pengajuan Bantuan CS Resmi
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital