Suara.com - Sekitar 1 dari 5 orang yang berhasil sembuh dari virus corona Covid-19 tetap merasa tidak sehat selama 6 minggu atau lebih. Kebanyakan penyintas Covid-19 juga merasa kesulitan ketika ingin berolahraga.
Seseorang yang pernah terinfeksi virus corona dilansir dari Mirror UK, juga menceritakan kondisinya yang mudah lelah meskipun hanya berjalan-jalan sebentar dengan anjingnya.
Di sisi lain, olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh, baik bagi penyintas Covid-19 maupun orang sehat.
David Salman dan rekannya dari Imperial College London, Hull-York Medical School dan Army Medical Service merekomendasikan beberapa olahraga yang berguna dan aman bagi penyintas virus corona.
Rekomendasi ini ditujukan bagi penyintas virus corona Covid-19 yang masih merasakan gejala atau efek samping jangka panjang setelah sembuh.
Sehingga prioritas utamanya dimulai dari olahraga yang aman. Anda bisa melakukannya dari gerakan paling lambat dan tidak memaksakan diri untuk mencapai tujuan. Anda harus istirahat jika memang sudah merasa lelah.
Pertimbangkan untuk melanjutkan olahraga setelah setidaknya 7 hari tanpa gejala jangka panjang. Jika sudah tak bergejala, Anda harus memulai olahraga dari paling ringan pada 2 minggu pertama.
Institut Olahraga Inggris dan Skotlandia menyarankan untuk tidak berolahraga sebelum Anda bisa melakukan aktivitas harian yang lebih ringan. Misalnya, Anda bisa berjalan kaki 500 meter di medan yang datar tanpa rasa lelah atau sesak.
Orang yang pernah sakit parah biasanya rentan mengalami kerusakan jantung, sehingga harus melakukan pemeriksaan jantung sebelum olahraga.
Baca Juga: Waspada, Sendawa Tak Henti Bisa Jadi Efek Samping Virus Corona Covid-19
Cobalah mulai dengan melakukan aktivitas fisik di rumah yang ringan, seperti jalan kaki, latihan keseimbangan atau yoga.
Tambahkan aktivitas pernapasan, peregangan, dan penguatan ringan. David Salman dan rekannnya merekomendasikan fase satu berlangsung 7 hari dengan aktivitas sangat ringan, termasuk fleksibilitas dan latihan pernapasan.
Pada fase kedua yang juga 7 hari berikutnya, gabungkan aktivitas ringan seperti berjalan kaki dan yoga ringan, dengan peningkatan bertahap 10-15 menit per hari.
Pada fase tiga, cobalah interval dua blok aktivitas lima menit seperti jalan cepat, naik dan turun tangga, jogging, berenang, atau bersepeda.
Pastikan Anda tidak kehabisan napas dan istirahat jika sudah merasa lelah, Anda juga bisa mengonsultasikan apapun kondisinya ke ahli. Selanjutnya, coba tambahkan interval setiap harinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda