Suara.com - Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa vaksinasi gotong royong Covid-19 berbeda dengan vaksin mandiri.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan, vaksin yang digunakan dalam kedua program itu juga berbeda dan tidak sama pula dengan vaksinasi Covid-19 dari pemerintah yang sudah berlangsung sejak Januari lalu.
"(Vaksin) gotong royong kita tahu bahwa vaksinasi ini adalah pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan oleh badan hukum atau badan usaha yang akan memberikan vaksinasi Covid kepada karyawan ataupun keluarganya," jelas Nadia dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/3/2021).
Pelaksanaan hingga biaya dari vaksinasi gotong royong menjadi tanggung jawab dari badan hukum tersebut, kata Nadia.
"Jadi tidak boleh biaya dibebankan kepada karyawan," imbuhnya.
Nadia menyampaikan, badan hukum atau badan usaha yang ingin melaksanakan vaksin gotong-royong harus melaporkan kepada Kementerian Kesehatan untuk pendataan peserta vaksin dengan menyertakan nama, nomor induk kependudukan dan alamat. Sehingga pendataan dilakukan dengan sistem satu data.
Sedangkan vaksinasi mandiri memungkinkan masyarakat untuk membeli sendiri vaksin Covid-19 seaa bebas. Nadia menekankan bahwa hingga sekarang tidak ada pelaksanaan vaksinasi mandiri.
"Vaksin mandiri itu sudah dinyatakan bahwa tidak ada vaksin yang kemudian dapat dibeli secara langsung oleh masyarakat," ucapnya.
Berbeda dengan vaksin gotong royong yang dibeli oleh badan usaha dengan mendaftar terlebih dahulu pada Kamar Dagang dan Indutri Indonesia (KADIN). Setelah itu, KADIN yang akan berkoordinasi dengan BioFarma sebagai penyedia vaksin Covid-19.
Baca Juga: Divaksin Dosis ke-2 Bareng Istri, Wapres Maruf Ngaku Tak Alami Efek Samping
"Silakan menghubungi KADIN, tidak perlu menjadi anggota KADIN dapat mendaftar," ucapnya.
Meski demikian, pelaksanaan vaksinasi gotong royong itu akan disesuaikan dengan ketersediaan dosis vaksin yang ada. Sebab Nadia menegaskan bahwa jenis vaksin yang digunakan akan berneda dengan prigtam vaksinasi gratis dari pemerintah.
"Supaya nanti tidak ada kebocoran dalam penggunaan vaksin, maka jenis, waktu pelaksaan vaksin gotong royong harus berbeda," ucapnya.
Kemenkes mengatur agar penyuntikan vaksin goton royong hanya diizinkan di fasilitas layanan kesehatan milik swasta yang telah memenuhi persyaratan. "Jadi tidak boleh dilakukan pada pasien di mana vaksinasi program pemerintah itu berjalan," ujar Nadia.
Sebelum dilaksanakan, jenis vaksin gotong royong juga akan mendapatkan izin penggunaan darurat atau penerbitan nomor izin edar dari Badan POM.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global