Suara.com - Para ahli memeringatkan semua orang yang mengalami sakit kepala hingga 4 hari setelah suntik vaksin Covid-19 harus mencari bantuan medis.
MHRA (Medicines & Healthcare Products Regulatory Agency) menyarankan orang Inggris yang mengalami memar parah setelah suntik vaksin Covid-19 juga harus mencari bantuan medis. Karena, keluhan itu bisa jadi tanda pembekuan darah langka.
Dr June Raine mengatakan orang dengan gejala ini perlu mencari bantuan medis. Terlebih, belakangan ini ada lima laporan kasus trombosis vena sinus serebral (CSVT) setelah suntik vaksin AstraZeneca.
"Jenis pembekuan darah ini jarang terjadi secara tiba-tiba pada orang yang tidak vaksinasi dan orang dengan virus corona Covid-19," kata Dr June dikutip dari The Sun.
Tapi, Dr June mengatakan bahwa hubungan antara vaksin Covid-19 AstraZeneca dan pembekuan darah masih belum jelas.
Sementara ini, MHRA masih menyelidiki laporan kasus pembekuan darah sebagai tindakan pencegahan. Pihaknya menyarankan siapa pun yang sakit kepala atau memar lebih dari 4 hari setelah vaksinasi harus mencari pertolongan medis.
Dr Phil Bryan, dari MHRA yang memimpin keamanan vaksin Covid-19, mengatakan kurang dari 1 dalam 1 juta orang menderita pembekuan darah. Sedangkan, sudah ada 11 juta dosis vaksin AstraZeneca yang diberikan ke Inggris.
Profesor Sir Munir Pirmohamed, ketua kelompok kerja ahli Komisi Independen Obat Manusia, mengatakan risiko kematian akibat Covid-19 pada mereka yang berusia 40-an adalah 1 dari 1.000.
Bahkan ada kemungkinan kasus pembekuan darah ini disebabkan oleh virus corona Covid-19 itu sendiri. Sejauh ini pun sudah terungkap bahwa hanya 5 orang di Inggris yang mengalami pembekuan darah otak tertentu setelah vaksin AstraZeneca.
Baca Juga: Ada Kasus Penggumpalan Darah, Vaksin AstraZeneca Diklaim Tetap Aman
Badan Obat-obatan Eropa pun mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 ini aman untuk digunakan, setelah 20 negara menangguhkan penggunaannya karena khawatir menyebabkan pembekuan darah.
Emer Cooke, direktur eksekutif EMA, menegaskan bahwa manfaatnya dalam melindungi orang dari virus corona, menekang angka kematian dan rawat inap di rumah sakit justru lebih besar daripada risikonya.
"Komite juga menyimpulkan bahwa vaksin AstraZeneca tidak terkait dengan peningkatkan risiko kasus romboemboli atau pembekuan darah," jelasnya.
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
7 Makanan yang Bisa Memicu Migrain Parah Jika Dikonsumsi Berlebihan
-
Sakit Kepala Berulang Saat Hamil Bisa Jadi Tanda Stroke Langka, Ini Gejalanya!
-
7 Pengobatan untuk Sakit Kepala dengan Ramuan Tradisional yang Terbukti Ampuh
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan