Suara.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan fatwa haram pada vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca lantaran disebut mengandung tripsin babi. Tetapi hal itu dibantah oleh pihak AstraZeneca Indonesia.
Perusahaan asal Inggris itu menegaskan bahwa vaksin Covid-19 buatannya tidak mengandung produk turunan hewani apa pun, termasuk babi.
"Kami menghargai pernyataan yang disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia. Penting untuk dicatat bahwa Vaksin COVID-19 AstraZeneca, merupakan vaksin vektor virus yang tidak mengandung produk berasal dari hewan, seperti yang telah dikonfirmasikan oleh Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris," kata AstraZeneca melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (20/3/2021).
Pembuatan vaksin bukan hal baru dalam ilmu kedokteran. Kebanyakan vaksin merupakan produk biologi yang kompleks. Sehingga sejumlah besar produk turunan hewani sering digunakan dalam pembuatannya.
Bukan hanya vaksin, banyak produk dan perangkat farmasi yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit, juga menggunakan produk hewani untuk menjalankan fungsi penting. Produk turunan hewani itu dianggap penting untuk memastikan keamanan, potensi, dan stabilitas produk. Oleh sebab itu penggunaannya sangat diatur.
Dikutip salam situs resmi Badan Kesehatan Masyarakat Inggris, GOV.UK dijelaskan bahwa kebanyakan produk hewani yang digunakan dalam pembuatan vaksin berupa enzim atau tripsin.
Biasanya dipakai tripsin yang berasal dari babi. Tripsin yang digunakan merupakan hasil ekstrak yang diambil dari bagian pankreas babi.
Kemudian tripsin itu ditambahkan ke kultur sel terakhir untuk mengaktifkan virus vaksin. Tripsin dipercaya sebagai protein yang mampu mempercepat reaksi biokimia tertentu.
Enzim itu digunakan sebagai bahan mentah pada langkah awal pembuatan vaksin. Sehingga dalam langkah pencucian, pemurnian, dan pengenceran vaksin selanjutnya akan dihilangkan dari vaksin akhir.
Baca Juga: Warga Dapat Pesan Berantai Vaksin COVID-19 Massal di Puskesmas Kramat Jati
Dalam pembuatan vaksin sebelumnya, tripsin babi telah digunakan dalam pembuatan vaksin influenza. Juga untun vaksin rotavirus, cacar air dan polio. Dalam penggunaannya vaksin yang mengandung tripsin babi itu telah dianggap aman dapat diterima oleh sejumlah cendekiawan Muslim.
Terlebih, selain digunakan untuk membuat vaksin, tripsin hewan juga sering dipakai ketika pembuatan produk medis lainnya, seperti insulin dan heparin.
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental