Suara.com - Rata-rata, orang dengan penyakit penyerta bergantung dengan obat-obatan untuk mengatur fungsi vital tubuhnya, seperti statin, antikoagulan, imunosupresan hingga pil gula darah.
Sedangkan, ada beberapa penemuan yang menunjukkan penggunakan obat pengencer darah tidak disarankan ketika seseorang suntik vaksin Covid-19.
Selain itu, minum obat-obatan tertentu dikhawatirkan bisa menyebabkan ruam dan pembengkakan tak biasa setelah vaksin Covid-19.
Tapi, bukan berarti Anda tidak bisa minum obat-obatan apapun setelah suntik vaksin Covid-19. Karena, tidak minum obat-obatan yang telah diresepkan akan memengaruhi kondisi kesehatan Anda, terutama orang dengan penyakit penyerta.
Karena itu dilansir dari Times of India, para ahli menyarankan beberapa dokter mempertimbangkan obat-obatan yang aman dikonsumsi oleh pasiennya bersamaan dengan suntik vaksin Covid-19.
Menurut Dr Rahul Pandit, Direktur-Perawatan Kritis, orang dengan penyakit penyerta harus diprioritaskan suntik vaksin Covid-19, karena termasuk populasi rentan terinfeksi. Mereka juga memiliki risiko 90 persen meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Jadi, vaksinasi cepat adalah kunci untuk menekan angka kematian akibat virus corona Covid-19. Berikut ini obat-obatan yang bisa dikonsumsi bersamaan dengan vaksin Covid-19.
1. Obat tekanan darah dan gula
Vaksin Covid-19 bekerja menghasilkan respons kekebalan yang kuat. Efektivitas vaksin Covid-19 ini mungkin tergantung pada seberapa baik tubuh Anda menanggapinya.
Baca Juga: Vietnam Setuju Pakai Vaksin Covid-19 Sputnik 5, Apa Saja Keunggulannya?
Pada orang dengan penyakit penyerta, mereka mungkin memiliki respons imun yang lambat. Penggunaan beberapa obat juga dapat membuat tubuh sibuk yang mengakibatkan respons imun terhadap vaksin tertunda.
Karena itu, cobalah konsultasi ke dokter untuk mendapatkan resep obat-obatan dan terapi tertentu yang bisa dibarengi dengan suntik vaksin Covid-19.
2. Obat tiroid
Tiroid adalah suatu kondisi yang mengganggu metabolisme dan fungsi hormonal. Tapi, tiroid bagian dari sistem kekebalan yang bertanggung jawab atas penyakit tiroid autoimun, terpisah dengan sistem kekebalan yang bertanggung jawab untuk melawan infeksi.
Karena itu, sebagian besar pengobatan tiroid tidak akan memicu gejala atau membuat vaksin menjadi kurang efektif.
Jika Anda telah mengonsumsi steroid atau obat-obatan penekan kekebalan, Anda disarankan konsultasi dengan dokter sebelum suntik vaksin Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat