Suara.com - Sebuah mutasi ganda dari virus corona Covid-19 telah terdeteksi di India. Para ahli di negara bagian Maharashtra bagian barat sedang berusaha mencari tahu mutasi ganda virus corona itu lebih menular dan resisten terhadap vaksin Covid-19 atau tidak.
Tapi, para ahli mengatakan mutasi ganda ini sangat biasanya terjadi pada virus corona. Karena, virus terus bermutasi sepanjang waktu, meskipun belum jelas perbedaan cara penyebarannya.
Mutasi ganda ini ditemukan setelah 10.787 sampel dari 18 negara bagian di India dikumpulkan dan para ahli menemukan 771 kasus varian baru virus corona.
Sebanyak 771 kasus itu di antaranya 736 termasuk varian baru virus corona Inggris dan 34 varian baru virus corona Afrika Selatan.
Ahli virologi Shahid Jameel mengatakan bahwa mutasi ganda pada protein lonjakan dapat meningkatkan risiko penularan dan memungkinkan virus lolos dari sistem kekebalan tubuh.
Protein lonjakan adalah bagian dari virus yang digunakan untuk mengikat sel manusia sehingga bisa menginfeksinya.
Sementara itu, Profesor Paul Hunter, Profesor Kedokteran di University of East Anglia menjelaskan bahwa varian baru virus corona Afrika Selatan juga memiliki beberapa mutasi, termasuk N501Y.
Mutasi tersebut mirip dengan varian baru virus corona Inggris yang juga meningkatkan risiko penularan. Ia juga mengatakan bahwa varian baru virus corona India memiliki mutasi E484Q dan L452R.
"Kalau pemahaman saya, mutasi L452R pertama kali diidentifikasi di Denmark pada Maret 2020, tapi menjadi lebih umum di California pada Desember 2020. Sedangkan, E484Q juga telah terdeteksi sebelumnya," kata Profesor Paul Hunter dikutip dari The Sun.
Baca Juga: Lansia 80 Tahun Terkena Varian Virus Corona Inggris dan Afrika Selatan
Tapi, para ahli masih membutuhkan waktu untuk membuktikan mutasi virus corona Covid-19 lebih berbahaya atau tidak.
Sedangkan, ahli lainnya mengatakan kalau tidak ada bukti varian baru virus corona India adalah mutasi ganda.
Menurut Dr Simon Clarke, seorang ahli biologi molekuler di Reading University, varian baru virus corona India kemungkinan besar sama dengan varian virus corona Afrika Selatan dan Brasil, yang semuanya memiliki banyak mutasi pada protein lonjakannya
Saat ini, ahli kesehatan India pun belum memberikan penjelaskan tentang penularan mutasi L452R dan ada kemungkinan besar kalau mutasi itu tidak bisa ditularkan dibandingkan varian virus corona lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental