Suara.com - Pelecehan seksual atau sexual harassment dalam lingkungan kerja bukanlah hal baru. Hingga kini masih banyak orang yang mengalaminya.
Pengacara ketenagakerjaan dan hukum di California, Amerika Serikat, Nannina Angioni, mengatakan pelecehan di tempat kerja merupakan jenis yang sangat buruk.
"Karyawan mengatakan ada perasaan tidak menyenangkan di perut dalam perjalanan ke tempat kerja, mengalami kecemasan, serangan panik, manifestasi fisik dari stres, yakni rambut rontok, gatal-gatal, hingga kenaikan serta penurunan berat badan," kata Angioni.
Psikolog klinis Colleen Cullen mengatakan perasaan malu atau bersalah yang mungkin dirasakan korban ketika dilecehkan secara seksual di tempat kerja dapat menghancurkan harga diri, terutama sebagai seorang profesional.
"(Korban) mungkin merasa mereka melakukan sesuatu yang membuat ini terjadi atau mendorongnya dengan cara tertentu," kata Cullen, menjelaskan bahwa korban bisa menyalahkan diri sendiri, dilansir NBC News.
Cullen menambahkan, korban bisa saja meragukan kemampuan mereka dan bertanya-tanya apakah mereka dipekerjakan tidak hanya karena nilai seksual mereka. Selain itu, korban bisa mempertanyakan pencapaian mereka dalam bekerja, terutama di awal karier.
"Mereka mungkin bertanya, 'apakah seperti ini di bidang ini?'. Jika mereka tidak memiliki apa-apa untuk dibandingkan, mereka mungkin tidak tahu apa yang normal atau jalan yang tepat," lanjut Cullen.
Karenanya, penelitian Cullen menyebut pelecehan seksual di awal karier seseorang dapat berdampak pada kesehatan mental korban dalam jangka panjang.
Jaksa dan pendidik di San Diego, AS, Wendy L. Patrick, mengatakan depresi pada korban wanita dapat bertahan hingga sepuluh tahun. Hal ini juga dapat memengaruhi kinerja mereka.
Baca Juga: Mengenal Aseksual, Bisa Mencintai Tanpa Tertarik secara Seksual
Jadi, penderitaan dari korban (yang seringkali diam) tidak boleh dianggap remah.
"Ketika karyawan ditanyai tentang efek pelecehan, Anda selalu mendengar tentang beberapa manifestasi fisik dari stres. Mereka tidak bisa tidur," pungkas Angioni.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa