Dia juga menyebut dalam SKB tersebut mewajibkan sekolah tetap memberikan dua opsi yakni pembelajaran tatap muka (offline) atau jarak jauh (online) sesuai dengan izin orang tua atau wali murid.
Namun, Nadiem juga mengingatkan bahwa pembukaan sekolah bisa dilakukan dengan rotasi, misal hanya 3 hari seminggu ke sekolah untuk mengurangi potensi penularan akibat pembelajaran tatap muka.
"Karena sekarang rotasi sistemnya, mau tidak mau harus ada dua sistem, apa yang mereka kerjakan di rumah dan apa yang mereka kerjakan di kelas ya mereka ke kelas, mau tidak mau karena dibatasi maksimal dengan rotasi ya memang harus ada dua kanal pembelajaran tersebut dalam masa transisi ini," tutupnya.
Sementara itu, dr Lucia menilai bahwa pembelajaran jarak jauh alias sekolah daring masih menjadi opsi paling tepat dalam penyelenggaraan pendidikan di tengah pandemi.
"IDAI memang menyarankan PJJ dalam rangka pencegahan penularan covid. Kalau yang concern-nya pencegahan penularan covid jelas lebih aman. Tapi kalau concern-nya lebih ke pendidikan dan lain-lain, mungkin berbeda lagi," kata anggota IDAI dr. Lucia Nauli Simbolon, Sp.A., saat dihubungi suara.com, Kamis (8/4/2021).
Dokter Lucia menyarankan, orangtua sebaiknya menimbang positif dan negatif dari kedua metode belajar tersebut. Tetapi, jika orangtua mengizinkan sekolah tatap muka, terpenting adalah memastikan anak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kemudian ditinjau lagi apakah orangtua atau anak tersebut serumah dengan kakek atau nenek yang mungkin ada penyakit penyerta yang lebih berat. Terus dilihat juga apakah orang serumahnya mobilitasnya cukup tinggi atau tidak, kan jadi resikonya bisa kemana-mana. Diyakinkan anak bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik," paparnya.
Orangtua juga perlu memastikan sekolah taat dengan imbauan pemerintah untuk tidak membuka kantin juga mengaktifkan kegiatan ekstrakulikuler. Dokter Lucia mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 pada anak di Indonesia masih cukup tinggi. Sehingga pencegahan penularan virus corona harus selalu digalakan.
Keputusan mengenai sekolah tatap muka atau pun secara dring memang selalu menimbulkan pro kontra, tambah dokter Lucia. Sehingga menurutnya, orangtua perlu mempertimbangkan manfaat juga resiko dari berbagai aktor untuk menentukan keputusan proses belajar mengajar tersebut.
Baca Juga: Siswa SD Banyak Diizinkan Ikut Sekolah di DKI, Epidemiolog UI: Itu Bahaya!
"Sampai Maret kemarin, konfirmasi positif di Indonesia untuk angka anak-anak kurang dari 6 tahun maupun 6 sampai 18 tahun masih 0,6 persen. Itu kan masih cukup tinggi," ucapnya.
Berita Terkait
-
Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
-
Digaji Fantastis, Kinerja DPRD Kabupaten Bogor Dipertanyakan: Tak Terdengar dan Tak Terlihat?
-
Ironi! Tunjangan DPRD Kabupaten Bogor Nyaris Rp100 Juta Sebulan, 59 Ribu Anak Terancam Putus Sekolah
-
Bye-bye Biaya Selangit! Sekolah Ini Buktikan Pendidikan Cambridge Bisa Terjangkau, Begini Caranya
-
Sekolah Rusak, Siswa SDN Tegal Benteng Bogor Belajar di Halaman Rumah Warga
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
Terkini
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas