Suara.com - Mendengkur merupakan kebiasaan umum pad orang dewasa. Namun, anak yang tidur mendengkur beberapa kali dalam seminggu bisa jadi diebabkan kondisi kesehatan tertentu. Hal ini dinyatakan dalam studi yang diterbitkan pada jurnal Nature Communications.
Melansir dari Huffpost, studi tersebut menemukan hubungan antara seringnya mendengkur dan perubahan struktural otak pada anak-anak. Kondisi ini juga terkait dengan masalah perilaku seperti hiperaktif dan kurang perhatian.
Para peneliti melihat data dari citra otak MRI lebih dari 10.000 anak usia 9 hingga 10 tahun di Amerika Serikat. Mereka menemukan bahwa anak-anak yang biasanya mendengkur (tiga kali atau lebih per minggu) memiliki materi abu-abu yang lebih tipis di beberapa area otak mereka, termasuk pada bagian yang membantu mengatur penalaran dan kontrol impuls.
"Ini adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengaturan perilaku, berfungsi untuk pemeliharaan perhatian dan apa yang kita sebut fleksibilitas kognitif yang pada dasarnya adalah pengaturan perilaku seseorang," kata peneliti studi Dr. Amal Isaiah, seorang profesor otorhinolaryngology di University of Maryland School of Medicine.
Sering mendengkur juga cenderung menunjukkan peningkatan keparahan masalah perilaku. "Saya tidak bisa mengatakan ada sebab dan akibat di sini," kata Isaiah.
"Tapi dari perspektif biologis, jika Anda berpikir tentang mendengkur itu berarti udara tidak mengalir dengan bebas. Itu bisa berarti bahwa anak-anak sering terbangun atau itu bisa benar-benar mengubah cara darah anak-anak membawa oksigen ke otak , sehingg otak tak mendapatkan cukup oksigen," imbuhnya.
Perkiraan menunjukkan bahwa hampir 30 persen anak-anak mendengkur kecil dan sesekali, sementara antara 10 persen hingga 12 persen anak-anak mengalami mendengkur primeratau mendengkur yang terjadi lebih dari dua malam per minggu, dan sering terjadi sepanjang malam.
"Penemuan baru ini bukan yang pertama mengaitkan dengkuran dengan perubahan otak dan potensi masalah perilaku pada anak-anak, tetapi ini adalah studi terbesar hingga saat ini untuk mengkonfirmasi hubungannya," kata Isaiah.
Dia mencatat bahwa temuan tersebut memperkuat pedoman dari American Academy of Pediatrics bahwa orang tua harus menganggap serius anak-anak yang mendengkur. "Anda tidak perlu panik dan langsung melakukan pengobatan sekarang, tetapi katakan pada dokter anak (tentang anak mendengkur)," kata Isaiah.
Baca Juga: Studi: Perubahan Iklim Picu Berbagai Masalah Kesehatan Anak-anak
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!