Suara.com - Sebanyak 482.400 dosis vaksin Sinopharm (BBIBP-CorV) telah tiba di Indonesia pada Jumat (30/4/2021) kemarin. Selain vaksin Covid-19 tersebut, China juga mengirimkan enam juta dosis milik Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk.
"Telah tiba vaksin Covid-19 sejumlah 6 juta dosis dalam bentuk bahan baku atau bulk yang berasal dari Sinovac Biotech Ltd dan sejumlah 482.400 dosis vaksin dalam bentuk jadi vial dari Sinopharm China National Pharmaceutical," ucap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Meski sama-sama datang dari China, kedua vaksin Covid-19 tersebut berbeda. Berikut perbedaan kedua vaksin asal China tersebut:
1. Efikasi
Sinovac: Pada akhir Januari 2021 lalu, Kepala Divisi Penjamin Mutu dan Regulasi Biofarma Jeni Treshnabudhi mengatakan CoronaVac memiliki tingkat efikasi 65,3 persen.
Artinya, risiko terinfeksi virus corona pada orang yang sudah disuntik vaksin buatan Sinovac Biotech ini berkurang sejumlah nilai tersebut.
"Dengan kita melakukan vaksinasi, kemungkinan kita terpapar menjadi sakit karena COVID-19 turun sebanyak 65,3 persen," kata Jeni, Sabtu (30/1/2021) lalu.
Sinopharm: Sementara itu, Badan Pengelola Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan efikasi vaksin Sinopharm buatan perusahaan farmasi milik pemerintah China, China National Pharmaceutical Group mencapai 78 persen.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan uji klinis vaksin ini dilakukan di Uni Emirat Arab terhadap 42 ribu relawan.
Baca Juga: Selain Vaksin, Pfizer Berencana Sediakan Antivirus Covid-19 Berbentuk Pil
"Studi klinik fase III yang telah dilakukan uni emirat Arab dan beberapa negara lain dengan subjek sekitar 42.000 menunjukkan efikasi vaksin sebesar 78 persen," kata Penny dalam jumpa pers virtual, Jumat (30/4/2021).
2. Cara kerja vaksin
Sinovac: CoronaVac termasuk dalam vaksin yang tidak aktif. Vaksin ini bekerja dengan menggunakan partikel virus corona yang dimatikan, sehingga saat sistem kekebalan tubuh terpapar, virus tidak akan menyebabka penyakit.
"CoronaVac adalah metode (vaksin) yang lebih tradisional, yang berhasil digunakan di banyak vaksin terkenal seperti rabies," kata Associate Prof Luo Dahai dari Nanyang Technological University, dilansir BBC.
Sinopharm: Sama halnya dengan CoronaVac, vaksin BBIBP-CorV, merupakan vaksin tidak aktif, menurut New York Times. Begitu vaksin masuk ke dalam tubuh, beberapa virus tidak akrif ditelan oleh sejenis sel kekebalan yang disebut sel pembawa antigen.
Sel yang menghadirkan antigen merobek virus corona dan menampilkan beberapa fragmennya. Kemudian, sel T akan mendeteksi fragmen tersebut.
Jika fragmen cocok dengan salah satu protein permukaannya, sel T menjadi aktif dan dapat membantu merekrut sel kekebalan lain untuk merespons vaksin.
3. Suhu penyimpanan
Sinovac: CoronaVac harus disimpan dalam suhu dua hingga 8 derajat Celcius, dan suhu ini harus tetap terjaga.
Sinopharm: Tidak berbeda dengan vaksin milik Sinovac, BBIBP-CorV dapat disimpan dalam suhu normal dua hingga 8 derajat Celcius.
“Kami tidak mengubah atau meningkatkan infrastruktur kami untuk tujuan penyimpanan. Vaksin disimpan pada suhu 2 hingga 8 derajat Celcius. Jadi, dapat disimpan di lemari es obat di mana semua obat dan vaksin standar kami simpan, ”kata Nabil Debouni, Direktur Medis Grup, VPS Healthcare, dikutip Khaleej Times.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!