Suara.com - Tirta Mandira Hudhi, atau yang lebih akrab disapa dr. Tirta geram saat beberapa pengguna TikTok membuat sebuah akun yang menyindir masalah organ kewanitaan.
Dalam sebuah unggahan TikTok, pengguna @naffzuraizzi_ menulis, "jangan muka aja yang dirawat, bawahan bau sampah".
Unggahan tersebut membuat dr. Tirta kesal hingga mengatakan konten TikTok tersebut menyesatkan.
"Fyi (for your information), organ intim cewe itu memang baunya khas, sifatnya asam, menjaga agar tidak ada bakteri jahat yang mendominasi di sana. Secara awam gitu," cuitnya di Twitter, @tirta_hudhi, Sabtu (1/5/2021).
"Jangan salah kaprah karena konten ini. Konten begini menyesatkan sekali," sambungnya.
Hal yang sama pun diungkapkan oleh obgyn dan penulis She-ology: The Definitive Guide to Women's Intimate Health, Sherry Ross, MD, bahwa vagina memang sebenarnya tidak berbau wangi, seperti bunga atau buah.
"Vagina tidak dimaksudkan untuk berbau seperti taman mawar," kata Ross, dilansir Health.
Menurutnya, sulit untuk untuk menentukan bau vagina yang sehat secara tepat, karena setiap perempuan memiliki aroma yang berbeda.
Tetapi beberapa perempuan menggunakan kata-kata seperti 'matang', menyengat, atau sedikit asam untuk menggambarkan bau vagina normal mereka.
Baca Juga: Heboh Alat Tes Antigen Bekas, dr Tirta Tegaskan Perjalanan Tak Perlu Swab
"Vagina sangat sensitif terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan sehari-hari. Jadi, apa pun yang memengaruhi keseimbangan halus ini akan memengaruhi bau seperti jenis cairan dan konsistensinya," lanjut Ross.
Ada beberapa hal yang memengaruhi bau vagina, seperti antibiotik, duching, spermisida, pasangan seksual baru, dan frekuensi berhubungan seksual.
"Perubahan kadar hormon yang disebabkan oleh kehamilan, menyusui, atau menopause juga dapat mengubah aroma tubuh Anda," tambahnya.
"Infeksi vagina, termasuk jamur, bakteri, dan infeksi menular seksual akan mengubah bau vagina, seperti halnya tampon yang terlupakan karena bakteri yang berkumpul di sana," imbuhnya lagi.
Ross mengatakan faktor-faktor tersebut tidak hanya menyebabkan bau aneh, tetapi juga dapat menimbulkan gejala tidak nyaman lainnya.
Apabila vagina mengalami masalah kesehatan, ada kemungkinan muncul gejala lain selain perubahan bau.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis