Suara.com - Bagi banyak pria, menumbuhkan jenggot menjadi salah satu cara untuk nampak lebih macho. Namun, tentu tidak semua orang yakin bahwa menumbuhkan jenggot adalah hal yang baik.
Sebelum memutuskan untuk menumbuhkan jenggot dan memeliharanya, baiknya ketahui apa yang telah ditemukan para ilmuwan tentang keuntungan dan kerugian. Berikut dirangkum dari Fatherly.
1. Jenggot sangat mungkin menimbun kotoran
Penelitian yang lebih baru menemukan bahwa jenggot memiliki lebih banyak bakteri daripada bulu anjing. Jadi pria yang menumbuhkan jenggot mungkin memerlukan waktu ekstra di kamar mandi.
2. Jenggot dapat melindungi pria dari kanker kulit
Jenggot dapat melindungi pria dari paparan sekitar 90 persen sinar ultraviolet yang berbahaya, menurut penelitian dari University of Queensland di Australia. Akibatnya, pria berjanggut mungkin tidak terlalu rentan terhadap kanker kulit, setidaknya pada bagian wajah dan leher mereka yang sangat spesifik.
"Meskipun jenggot tidak akan pernah aman dari sinar matahari seperti tabir surya, jenggot merupakan faktor yang menghalangi sinar UV," penulis studi Alfio Parisi, dekan untuk sekolah Kesehatan, Teknik dan Sains, mengatakan kepada The Independent.
3. Pria berjenggot lebih menarik
Tentunya ini soal preferensi. Wanita mungkin menganggap pria berjenggot lebih menarik, menurut penelitian. Tetapi ini tergantung pada apakah ayah wanita tersebut memiliki jenggot.
Baca Juga: Viral Syifa, Gadis Indoesia Punya Jenggot dan Kumis: Kamu Cantik Poooolll
Para ilmuwan menduga ini mungkin ada hubungannya dengan jejak seksual atau teori bahwa preferensi pasangan di masa depan terbentuk pada usia muda dan mengikuti model orang tua.
4. Pria berjenggot terlihat lebih jantan
Pria dengan jenggot mungkin terlihat lebih dewasa dan memiliki status sosial yang lebih tinggi, sebuah penelitian menemukan. Ada juga bukti bahwa pria berjanggut lebih dominan, dan beberapa penelitian kontroversial menunjukkan bahwa pria berjanggut cenderung berperilaku seksis. Meskipun studi terakhir itu telah diperdebatkan.
5. Pria berjenggot mati muda
Satu studi menemukan bahwa jarang mencukur rambut wajah dikaitkan dengan kematian dini dari semua penyebab, terutama penyakit kardiovaskular. Para peneliti menduga bahwa peningkatan risiko kematian ini terutama disebabkan oleh perbedaan gaya hidup, karena pria berjenggot lebih cenderung bertubuh pendek, cenderung tidak menikah, mengalami lebih sedikit orgasme, dan lebih cenderung merokok. Namun, mungkin ada faktor hormonal yang berperan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa