Suara.com - Opor ayam salah satu makanan khas yang selalu ada di Hari Raya Idul Fitri. Biasanya, orang menyantap makanan bersantan ini dengan lontong atau ketupat.
Sayangnya, beberapa orang mungkin menghindari makan opo ayam karena khawatir santan bisa meningkatkan kadar kolesterol tubuh. Tetapi, apakah benar santan memengaruhi kolesterol secara langsung?
Pada dasarnya, santan adalah susu nabati yang kaya nutrisi. Santan juga mengandung banyak lemak jenuh. Lemak jenuh ini dianggap buruk untuk kesehatan karena bisa meningkatkan kolesterol dan penyakit jantung.
Tapi, dampak buruk lemak jenuh pada kesehatan masih menjadi perdebatan. Karena, santan juga mengandung sejumlah kecil nutrisi, seperti kalsium, vitamin B kompleks, vitamin C dan kolin.
Anda bisa memperoleh 2 gram protein, 2,8 gram karbohidrat dan 21,3 gram lemak dalam setiap 100 gram santan. Sebagian besar lemak atau sekitar 189 gram lemak adalah lemak jenuh.
Konsumsi santan biasanya dianggap sebagai pilihan sehat. Tapi dilansir dari Live Strong, manfaat santan itu sendiri juga dilihat dari produk yang Anda pilih. Anda akan mendapatkan manfaat yang sangat terbatas bila kandungan kelapanya hanya 5 persen.
Apalagi, banyak santan kemasan yang mengandung gula tambahan. Untungnya, kelapa adalah buah yang manis secara alami, yang berarti gula tambahan dalam produk kemasannya mungkin cukup rendah.
Sebaliknya, santan alami tidak mengandung gula tambahan dan berbagai nutrisi bermanfaat. Santan alami memiliki kandungan lemak yang jauh lebih tinggi.
Penyebab kandungan lemak kelapa memicu banyak perdebatan, karena jenis lemak jenuhnya. Kelapa memiliki campuran asam lemak jenuh rantai Panjang dan pendek, tapi sebagian besar asam lemak rantai sedang.
Baca Juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Efektif Lawan Varian Baru Virus Corona India
Tak seperti lemak jenuh lainnya, asam lemak rantai sedang bisa bermanfaat bagi jantung Anda. Tapi, penelitian tentang hal ini seringkali bertentangan.
Banyak perselisihan mengenai santan kelapa bisa meningkatkan kolesterol yang didasarkan pada pilihan makanan Anda. Umumnya, santan kelapa diolah dalam berbagai jenis menu makanan dan beberapa makanan telah mengurangi risiko penyakit jantung.
Santan dan kolesterol
Karena banyak ketidaksepakatan mengenai lemak dalam santan kelapa bisa meningkatkan kolesterol atau tidak, baiknya Anda mengonsumsi santan kelapa dalam jumlah sedang.
Jika Anda ingin konsumsi santan kepala dalam jumlah besar, Anda harus memastikan makanan lainnya yang dikonsumsi mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang baik untuk jantung.
Jika Anda khawatir santan bisa meningkatkan kolesterol, Anda bisa membeli produk santan yang difortifikasi dengan jumlah kelapa lebih rendah. Meskipun kandungan nutrisi dalam produk santan kemasan tak sebanding dengan santan alami, tapi santan produk kemasan Anda mungkin lebih rendah lemak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia