Suara.com - Pola hidup yang tidak sehat tentu akan berpengaruh buruk pada kondisi tubuh. Jantung termasuk organ tubuh yang bisa terbebani jika pola hidup tidak sehat terus dilakukan dalam jangka waktu lama.
Kebanyakan penyakit tidak menular bisa terjadi akibat pola hidup yang salah. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Nana Maya Suryana, SpJP-FIHA., mengatakan bahwa gaya hidup buruk termasuk salah satu faktor utama terjadinya kondisi gagal jantung.
"Memang keadaan gagal jantung ini penyebabnya tidak satu. Jadi ada berbagai faktor yang saling terkait, akibatnya saling memperburuknya keadaan. Kondisi gagal jantung itu sendiri memang yang paling utama akibat gaya hidup," ucap dokter Nana dalam siaran Radio Kesehatan Kemenkes beberapa hari lalu.
Diakuinya, menjalankan gaya hidup sehat memang tidak semudah mengucapkannya. Akan tetapi, tubuh yang sehat memang membutuhkan pola hidup yang sesuai dengan kebutuhan.
Tak perlu terlalu rumit. Dokter Nana menyarankan agar memulaj pola hidup sehat dengan konsumsi makanan yang bernutrisi seimbang, tetap aktif berolahraga, menghindari rokok, menghindari alkohol, menjaga berat badan, juga tidur yang cukup.
"Hal-hal ini lah yang menjadi dasar. Jadi ini dasarnya dulu apabila hal ini tidak terkontrol akan menyebabkan tekanan darah tinggi, diabetes, hiperkolesterolemia. Dan pasien obesitas itu perlu diingat paling gampang itu dengan menilai lingkar perut ya. Kalau lingkar pinggangnya itu untuk wanita di atas 80 cm dan untuk laki-laki di atas 90 cm," paparnya.
Baik laki-laki juga perempuan yang lingkar perutnya melebihi batas ideal, dr. Nana mengingatkan bahwa kondisi itu akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
"Ada istilahnya sindroma metabolik. Jadi ada lemak perut, terutama lemak viseral, akan mempengaruhi hormon-hormon di dalam tubuh. Inilah yang akan memicu penyakit jantung, diabetes, hipertensi, kolesterol," jelasnya.
Apabila berbagai risiko penyakit tersebut tidak terkontrol dan tidak tertangani dengan baik, lambat laun bisa berakibat menjadi kelainan jantung.
Baca Juga: 6 Cara Menjaga Kulit Tetap Sehat di Bulan Ramadhan
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining