Suara.com - Pedoman baru mengenai boleh melepas masker di area publik bagi masyarakat Amerika Serikat yang telah dua kali suntik vaksinasi Covid-19 mendapat kecaman dari serikat perawat di sana.
Mereka menilai pedoman yang dikeluarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) tersebut berisiko sebabkan lonjakan kasus positif Covid-19 dan mengancam nyawa pasien, perawat, juga pekerja medis lainnya.
"Sekarang bukan waktunya untuk melonggarkan langkah-langkah perlindungan, dan kami marah karena CDC telah melakukan hal itu. Sementara kami masih berada di tengah pandemi paling mematikan dalam satu abad," kata Ketua Serikat Perawat AS Bonnie Castillo dikutil dari Fox News.
Serikat perawat juga mempermasalahkan CDC yang mengatakan tidak akan terus melacak orang-orang yang telah divaksinasi penuh dan mungkin tertular Covid-19 lagi, kecuali berakhir di rumah sakit atau kamar mayat.
"Ini berarti CDC tidak lagi melacak data yang diperlukan untuk memahami apakah vaksin mencegah infeksi asimtomatik atau ringan, berapa lama perlindungan vaksin dapat bertahan, dan untuk memahami bagaimana varian memengaruhi perlindungan vaksin," kata serikat pekerja dalam pernyataannya.
Pernyataan Castillo itu disampaikan hanya beberapa hari setelah CDC mengumumkan bahwa masyarakat yang telah divaksinasi penuh Covid-19 dapat dengan aman berhenti memakai masker dan menjaga jarak secara sosial.
"Siapapun yang telah divaksinasi penuh dapat berpartisipasi dalam kegiatan di dalam dan di luar ruangan tanpa memakai masker atau menjaga jarak secara fisik. Anda tentu bisa memakai masker jika Anda mau. Tapi kami mengatakan dalam pengaturan itu berdasarkan ilmu pengetahuan bahwa itu aman," kata kepala CDC Dr. Rochelle Walensky pada jumpa pers Kamis (13/5/2021).
Penolakan terhadap pedoman itu juga dilakukan oleh Gubernur New York Andrew Cuomo dan Walikota Big Apple Bill de Blasio.
Meski demikian, CDC tetap menegaskan bahwa pedoman yang dikeluarkan berdasarkan pertimbangan ilmu pengetahuan dan dipatikan bahwa vaksin Covid-19 benar-benar aman melawan infeksi virus corona.
Baca Juga: WHO Bereaksi Keras, Sejumlah Negara Mulai Beri Vaksin Covid-19 pada Anak
"Kami sekarang memiliki sains yang benar-benar baru saja berkembang, bahkan dalam dua minggu terakhir, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman. Mereka efektif, bekerja dalam populasi seperti yang mereka lakukan dalam uji klinis," ucap Walensky.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Kota Paling Bersih dan Sehat di Indonesia? Kemenkes Umumkan Penerimanya Tahun Ini
-
Dari Flu hingga Hidung Tersumbat: Panduan Menenangkan Ibu Baru Saat Bayi Sakit