Suara.com - Belum selesai dengan pandemi virus corona Covid-19, India harus bertarung dengan infeksi jamur hitam atau mucormycosis. Angka kasus infeksi langka ini meningkat drastis pada penyintas Covid-19 di India.
Bahkan sejauh ini lima negara bagian India, Tamil Nadu, Odisha, Gujarat, Rajasthan dan Telangana, yang menyatakan infeksi jamur hitam sebagai epidemi. Diperkirakan negara bagian lain juga akan menyusul.
Para pakar menduga, penggunaan steroid untuk mengobati pasien Covid-19 di India ini yang menyebabkan lonjakan kasus jamur hitam. Tingginya angka penderita diabetes juga diprediksi menjadi salah satu faktor.
Berikut beberapa fakta soal infeksi jamur hitam mucormycosis yang perlu Anda tahu, dikutip dari laman resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
1. Penyebab mucormycosis bisa ditemukan di banyak tempat
Mucormycetes, kelompok jamur yang menyebabkan mucormycosis, terdapat di seluruh lingkungan, terutama di tanah dan berhubungan dengan bahan organik yang membusuk, seperti daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan.
Sehingga tidak mungkin untuk sepenuhnya menghindari kontak dengan mucormycetes.
2. Rawan menyerang mereka yang memiliki kekebalan tubuh lemah
Jamur ini tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Namun, bagi orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, menghirup spora mukormiset dapat menyebabkan infeksi di paru-paru atau sinus yang dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Baca Juga: India Kekurangan Obat Antijamur untuk Atasi Infeksi 'Jamur Hitam' Mematikan
Mucormycosis terutama menyerang orang yang memiliki masalah kesehatan atau mengonsumsi obat-obatan yang menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan kuman dan penyakit.
Kelompok orang yang perlu waspada antara lain penderita diabetes, kanker, melakukan transplantasi organ, memiliki cedera kulit, hingga HIV/AIDS.
3. Masuk melalui pernapasan atau luka kulit
Mucormycosis dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan atau luka di kulit. Misalnya, bentuk infeksi paru-paru atau sinus dapat terjadi setelah seseorang menghirup spora dari udara. Bisa juga terjadi pada kulit setelah luka, luka bakar, atau jenis cedera kulit lainnya.
Begitu berada di dalam tubuh manusia, penyakit ini dapat menginfeksi kantong udara di belakang dahi, hidung, tulang pipi, dan di antara mata, dan gigi.
4. Mucormycosis tidak menular
Mucormycosis tidak dapat menyebar antara manusia atau antara manusia dan hewan.
5. Menimbulkan lesi hitam di wajah
Gejala mucormycosis tergantung di bagian tubuh mana jamur itu tumbuh. Gejala mucormycosis rhinocerebral yang menyerang sinus dan otak misalnya, bisa menimbulkan lesi hitam di batang hidung atau bagian dalam atas mulut yang dengan cepat menjadi lebih parah.
Gejala lainnya meliputi wajah bengkak, sakit kepala, hidung atau sinus tersumbat, serta demam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!