Suara.com - Pemerintah Jepang terus menggalakkan program vaksinasi nasional menjelang Olimpiade 2020 yang akan berlangsung sebentar lagi.
Jepang membuka dua pusat vaksinasi massal pada Senin (24/5) ketika negara itu berjuang untuk segera memvaksin sebagian besar penduduk lansia terhadap COVID-19 sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo.
Pusat-pusat vaksinasi di Tokyo dan Osaka akan memvaksin ribuan orang setiap hari serta meningkatkan dorongan untuk pelaksanaan imunisasi yang lamban di Jepang saat para pejabat terus berupaya memerangi gelombang keempat infeksi virus corona.
"Lebih baik melaksanakannya lebih awal. Semuanya berjalan cukup lancar secara keseluruhan," kata Tetsuya Urano (66 tahun), yakni seorang penduduk Tokyo pusat yang termasuk di antara beberapa orang pertama yang divaksin di pusat vaksinasi massal Tokyo.
Bertempat di sebuah gedung yang biasanya digunakan untuk administrasi pajak, fasilitas vaksinasi Tokyo akan beroperasi 12 jam sehari untuk memberikan suntikan vaksin kepada sekitar 10.000 orang setiap hari selama tiga bulan ke depan.
Sementara fasilitas vaksinasi di Osaka, kota metropolis barat Jepang, akan memberikan sekitar 5.000 suntikan vaksin dalam sehari.
Fasilitas vaksinasi massal juga direncanakan untuk Nagoya, Kobe, dan kota-kota besar lainnya.
Perdana Menteri Yoshihide Suga bulan lalu memerintahkan Kementerian Pertahanan mendirikan pusat-pusat untuk mempercepat program vaksinasi COVID-19 di Jepang.
Gelombang infeksi keempat di Jepang telah membuat pihak berwenang memberlakukan status keadaan darurat yang mencakup sebagian besar wilayah negara itu, termasuk Tokyo. Gelombang infeksi baru itu telah meningkatkan kekhawatiran tentang keputusan untuk melanjutkan Olimpiade Tokyo yang akan dimulai pada 23 Juli.
Baca Juga: Sebuah Aplikasi Kencan Jepang Diretas, Data dan Foto 1,7 Pengguna Dicuri
Status keadaan darurat akan berakhir pada 31 Mei, tetapi pemerintah berencana untuk memperpanjangnya hingga 20 Juni, demikian diberitakan oleh surat kabar Yomiuri.
Hanya 4,4 persen dari 125 juta penduduk Jepang yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID, menurut pelacak global Reuters. Angka itu merupakan tingkat imunisasi paling lambat di antara negara-negara besar dan kaya di dunia.
Jepang memulai pelaksanaan inokulasi pada pertengahan Februari, yakni lebih lambat dari kebanyakan negara-negara ekonomi maju. Pelaksanaan vaksinasi awalnya diperlambat oleh kurangnya pasokan vaksin Pfizer Inc dan BioNTech SE yang diimpor.
Akan tetapi, bahkan ketika pengiriman meningkat, peluncuran vaksinasi tersebut terhambat oleh kekurangan tenaga kerja, kendala logistik dan kegagalan fungsi dalam sistem reservasi.
Pusat vaksinasi massal untuk lansia di Jepang akan menggunakan vaksin Moderna Inc yang telah disetujui pemerintah pada Jumat (21/5). [ANTARA]
Berita Terkait
-
Nessie Judge Minta Maaf soal Junko Furuta, Netizen Jepang Ingatkan Hal Ini
-
Sinopsis Last Samurai Standing, Drama Terbaru Junichi Okada di Netflix
-
Sinopsis Film Jepang 'Hodonaku, Owakare Desu', Dibintangi Minami Hamabe
-
Bisa Dicontoh Timnas Indonesia, Etos Kerja dan Stamina Pemain Jepang Dipuji Eks MU
-
Bagaimana Kisah Junko Furuta? Fotonya Picu Protes Netizen Jepang Usai Dipajang Nessie Judge
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak