Suara.com - Adanya vaksin Covid-19 khusus anak penting demi tercapainya cita-cita herd immunity. Lalu, kapan vaksin tersedia untuk anak-anak Indonesia?
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (UNPAD) Prof. Dr. dr. Cissy Rachiana Sudjana Prawira-Kartasasmita, Sp.A., M.Sc mengatakan hingga saat ini, penelitian vaksin Covid-19 khusus anak-anak masih dilakukan oleh negara-negara pembuat vaksin.
Sehingga belum ada perkiraan waktu yang akurat terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak.
"Amerika Serikat menggunakan vaksin Pfizer baru akan memberikan vaksin ke anak-anak di bawah 11 tahun mulai tahun 2022," tutur Prof Cissy, dalam webinar SuaraLive Menyongsong Vaksin Covid-19 untuk Anak-anak, Jumat (28/5/2021).
"Indonesia Bagaimana? Harapannya sih kalau akhir tahun 2021 sudah tercapai target vaksinasi 180 juta orang, maka kalau ada sisanya bisa untuk anak-anak. Semoga sih, musim sekolah tahun depan sudah ya," ungkapnya lagi.
Dalam pemaparannya Prof Cissy menjelaskan mengapa penelitian vaksin Covid-19 untuk anak-anak membutuhkan waktu yang lebih lama daripada orang dewasa.
Pertama, anak-anak bukanlah kelompok prioritas penerima vaksin. Saat ini kelompok prioritas vaksin adalah lansia dan tenaga kesehatan karena memiliki angka kejadian kasus dan tingkat kematian yang tinggi.
"Total meninggal anak-anak 1,3 persen, sementara lansia 35,5 persen," ungkapnya.
Kedua, anak-anak memiliki respons imun yang berbeda dengan orang dewasa. Sehingga pemberian obat-obatan maupun vaksin wajib memerhatikan hal tersebut.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Menempel di Kulit Tanda Ada Magnet dari Microchip, Mitos atau Fakta?
"Ingat anak-anak bukan orang dewasa kecil. Sistem imun berbeda, respons terhadap suntikan benda asing berbeda, lebih kompleks. Sehingga butuh penelitian lebih panjang," tambah dokter spesialis anak ini.
Meski tidak termasuk kelompok prioritas dan membutuhkan penelitian yang lebih lama, Prof Cissy menekankan penting pemberian vaksin Covid-19 untuk anak-anak.
"Vaksinasi anak dapat membantu mencegah transimisi virus dan mencapai herd immunity, yakni 70 persen populasi sudah memiliki antibodi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan