Suara.com - Susu adalah zat yang kompleks karena mengandung berbagai nutrisi. Selain mengandung protein esensial dan asam amino, susu juga mengandung lemak jenuh.
Sebuah studi yang baru dari University of Reading di Inggris mencoba untuk menyelesaikan kontradiksi tersebut. Studi ini didasarkan pada meta-analisis dari tiga studi populasi besar yang ada.
Penulis menyimpulkan bahwa orang yang mengonsumsi susu memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dan risiko penyakit jantung koroner yang lebih rendah dibandingkan orang yang tidak minum susu.
Meskipun demikian, orang yang minum susu memiliki indeks masa tubuh (BMI) lebih tinggi dan lebih banyak lemak tubuh yang bisa jadi faktor risiko masalah kardiovaskular.
"Kami menemukan bahwa di antara peserta dengan variasi genetik yang kami kaitkan dengan asupan susu yang lebih tinggi, mereka memiliki BMI [dan] lemak tubuh yang lebih tinggi, tetapi yang terpenting memiliki kadar kolesterol baik dan jahat yang lebih rendah," ujar Penulis utama studi Vimal Karani, seorang profesor nutrigenetik dan nutrigenomik di University of Reading.
"Kami juga menemukan bahwa mereka yang memiliki variasi genetik memiliki risiko penyakit jantung koroner yang lebih rendah secara signifikan. Semua ini menunjukkan bahwa mengurangi asupan susu mungkin tidak diperlukan untuk mencegah penyakit kardiovaskular," imbuhnya.
Studi tersebut merupakan kolaborasi yang melibatkan peneliti dari University of Reading, University of South Australia di Adelaide, Southern Australian Health and Medical Research Institute, University College London di Inggris, dan University of Auckland di Selandia Baru. Hasil penelitian telah diterbitkan pada International Journal of Obesity.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!