Suara.com - Maria Morgan, seorang ibu asal Inggris, akhirnya mendapat kemungkinan jawaban yang pasti akan kematian putrinya, Samantha Jenkins, pada 2011 silam.
Awalnya dokter mengira Jenkins diracuni, sedangkan Morgan menduga putrinya yang saat itu berusia 19 tahun keracunan cat kuku. Tetapi berdasarkan laporan toksikologi, tidak ditemukan bahan kimia berbahaya apa pun dalam tubuh Jenkins.
Hingga akhirnya suatu hari Morgan menemukan banyak bungkus permen karet di dalam laci dan kuitansi pembeliannya. Morgan tidak tahu seberapa banyak permen karet yang telah dikonsumsi putrinya, tetapi Jenkins mengunyahnya setiap hari.
Morgan pun mencari informasi tentang konsumsi permen karet di Google dan menemukan artikel bahwa mengunyah terlalu banyak permen karet bisa berbahaya.
"Sebagai orang tua, Anda memberi anak-anak Anda permen karet dan Anda tidak memikrikannya. Bahan buatan yang ada dalam permen karet sangat berbahaya, (yaitu) aspartam dan sorbitol," kata Morgan, dilansir Insider.
Benarkah sering memakan permen karet berbahaya?
Mengunyah permen karet sebenarnya dapat membuat seseorang menelan 'kantong udara', yang mengakibatkan sakit perut dan kembung. Pada orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS), kondisi kembung ini dapat menyebabkan rasa sakit tertentu.
Sebuah studi oleh Binghamton University di New York menemukan kandungan titanium dioksida, yang ditemukan di banyak permen karet, bahkan bisa mengganggu pencernaan.
Berdasarkan teori Morgan, alkohol gula yang ada di dalam permen karet juga menjadi salah satu faktor penyebab kematian putrinya. Pernyataannya didukung oleh ahli diet Bonnie Taub-Dix.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Permen Susu di Banyumas Mengandung Narkoba?
"Banyak permen karet bebas gula dibuat dengan alkohol gula, yang dapat menyebabkan diare (karena sangat sulit diserap). Jika terlalu banyak mengunyah permen karet, Anda bisa mengalami diare berlebihan yang menyebabkan pengurangan elektrolit," tutur Taub-Dix.
Alkohol gula sebenarnya adalah karbohidrat yang secara kimiawi terlihat seperti gula dan agak mirip alkohol. Kandungan ini dapat ditemukan secara alami di tubuh, tetapi juga dapat dibuat secara sintetis.
Dalam kemasan, alkohol gula dapat dilihat dalam kandungan yang berakhiran "-ol", seperti sorbitol dan laktitol.
Meski begitu, kasus kematian akibat pengurangan elektrolit sangat jarang terjadi, terutama di Inggris. Sebaliknya, masih lebih banyak kasus kematian akibat tersedak permen karet.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya