Suara.com - Ada sebuah penelitian sebelumnya yang menujukkan bahwa orang dengan gangguan pendengaran cenderung mengalami prestasi pendidikan yang buruk, tingkat pengangguran tinggi, dan pendapatan keluarga tahunan lebih rendah.
Mereka juga lebih cenderung memilki kondisi kesehatan jangka panjang dan beban penyakit yang lebih tinggi daripada orang tanpa gangguan pendengaran.
Kini, sebuah studi pemodelan terbaru oleh University of Manchester, Inggris, memberi tahu cara mencegah gangguan pendengaran pada orang tua, yakni dengan mengatasi ketidaksetaraan sosial ekonomi yang terjadi saat mereka masih muda.
Berdasarkan studi ini, kondisi tersebut berdampak pada sekitar 466 juta orang di dunia yang menderita gangguan pendengaran, sebagian besar memengaruhi orang tua.
"Penurunan pendengaran adalah proses seumur hidup, tetapi bukan akibat penuaan yang tidak bisa dihindari. Memahami proses ini merupakan langkah penting dalam mengatasi beban global gangguan pendengaran," kata pemimpin studi Dalia Tsimpida, dilansir Medical Xpress.
Tsimpida melanjutkan, fokus studinya tidak hanya pada orang tua saja, tetapi pada faktor-faktor yang bedampak pada awal kehidupan orang-orang, yang jika diubah dapat mengurangi kasus gangguan pendengaran.
"Pendekatan dalam kesehatan pendengaran ini dapat mengarah pada pengembangan intervensi dan strategi kesehatan masyarakat yang tepat serta dapat memiliki implikasi kebijakan dan praktik kesehatan signifikan," sambungnya.
Studi ini adalah yang pertama meneliti mekanisme dan menjelaskan hubungan antara ketidaksetaraan sosial ekonomi dan kesehatan pendengaran selama seumur hidup.
Baca Juga: Lansia dengan Masalah Pendengaran dan Penglihatan 2 Kali Berisiko Demensia
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern